News
Sabtu, 27 November 2010 - 09:15 WIB

KPK cari informasi dugaan korupsi IT Garuda

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bibit Samad Riyanto (Ist)

Bibit Samad Riyanto

Advertisement

Jakarta–Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bibit Samad Riyanto menjelaskan pihaknya masih mencari informasi dugaan korupsi IT di tubuh Garuda Indonesia.

“Kalau nanti ada informasi awal yang cukup kuat, baru kami akan bergerak,” kata Bibit, Jumat malam (26/11).

Menurut Bibit, untuk menyelidiki dugaan korupsi di tubuh Garuda, KPK membutuhkan laporan yang indikasinya kuat. “Harus ada indikasi dari laporan yang cukup kuat indikasinya. Nanti setelah itu baru kita telusuri,” terangnya.

Advertisement

Menganai perkembangan pengusutan kasus korupsi tiket domestik Garuda, Bibit mengaku belum tahu kelanjutannya. “Saya belum tahu. Coba nanti saya cek dulu,” tandasnya.

Sebagaimana diberitakan, kacau balaunya sistem jadwal penerbangan Garuda Indonesia diduga dikarenakan perusahaan penyedia sistem Information Technology (IT) Garuda masih minim pengalaman.

Ketua Bidang Humas Serikat Karyawan Garuda Indonesia (Sekarga) Tomy Tampatty mengatakan, perusahaan penyedia jasa Integrated Operational Control System (IOCS) tersebut adalah PT Aero System Indonesia (Asyst) yang masih anak usaha Garuda.

Advertisement

“Asyst ini sejak lahirnya sudah bermasalah, dia kelanjutan dari proyek gagal PT Lufthansa System Indonesia (LSI) yang dibuat pada 2005,” terang Tomy.

Tomy menerangkan, Asyst awalnya adalah perusahaan patungan antara Garuda dengan Lufthansa bernama PT Lufthansa System Indonesia (LSI). Komposisi pembagian sahamnya 51% milik Garuda dan 49% milik Lufthansa.

“Ternyata LSI ini gagal, lalu sahamnya yang 49% itu di-buyback oleh Garuda senilai 5,5 juta Euro melalui anak usaha yang diberi nama Aero System Indonesia (Asyst) itu,” terang Tommy.

inilah/rif

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif