Soloraya
Kamis, 25 November 2010 - 18:17 WIB

Pengerjaan proyek DAK pendidikan dikebut

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Sragen (Espos)–Pengerjaan proyek dana alokasi khusus (DAK) di bidang pendidikan dikebut, menyusul kian dekatnya akhir tahun anggaran. Selain dikebut, sejumlah rekanan atas kesepakatan denagn pihak sekolah mengambil kebijakan memulai lebih dahulu pekerjaan.

Dua sekolah penerima DAK pendidikan di Kecamatan Kalijambe misalnya, memulai pekerjaan sejak dua pekan lalu. Rekanan pemenang lelang di SD Bukuran I dan SD Sambirembe II tersebut hanya memiliki waktu 46 hari untuk menyelesaikan pembangunan fisik.

Advertisement

Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Dinas Pendidikan Kecamatan Kalijambe, Hartono, saat ditemui Espos, di ruang kerjanya, Kamis (25/11), mengungkapkan dua dari tiga sekolah yang menerima DAK telah memulai pekerjaan jauh hari. Hal itu, ditujukan untuk memenuhi tenggat waktu yang telah ditetapkan, yaitu sebelum akhir tahun.

“SD Bukuran I dan SD Sambirembe II sudah mulai lebih dahulu, bahkan sebelum sosialisasi. Di lapangan seperti itu. bagi kami sepanjang memenuhi tenggat waktu dan RAB (rencana anggaran biaya-red) cocok tidak jadi soal. Kalau SD Duyungan, karena hanya bantuan buku tidak masalah,” jelas Hartono.

Terbatasnya waktu pengerjaan, diakui rekanan cukup menyulitkan dan memaksa mereka memeras otak. Mandor dari pihak rekanan yang mengerjakan pembangunan di SD Ngargotirto III, Sumberlawang, Joko Purwanto juga mengakui demi dapat menyelesaikan pekerjaan tepat waktu, pihaknya memilih memulai pekerjaan lebih awal.

Advertisement

Sementara itu, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Sragen, Giyadi, saat dijumpai terpisah juga mengaku telah menginstruksikan agar rekanan menyelesaikan pengerjaan pembangunan fisik yang didanai DAK 2010. Dia berharap tidak ada satu pun pekerjaan yang melewati batas akhir. Seperti diketahui, tahun ini, Sragen menerima DAK bidang pendidikan sebesar Rp 31,2 miliar, yang dibagi untuk 73 SD dan 89 SMP se-Sragen.

“Memang waktunya mepet dan ini harus dikebut agar selesai tepat waktu,” tandas dia.
tsa

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif