News
Kamis, 25 November 2010 - 14:17 WIB

Mendiknas: Tingkatkan profesionalitas guru

Redaksi Solopos.com  /  Nadhiroh  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta--Guru memiliki posisi strategis dalam meningkatkan mutu pendidikan. Oleh karena itu, profesionalitas guru juga harus terus ditingkatkan.
Profesionalitas itu sangat dipengaruhi oleh kemampuan guru menguasai bahan-bahan ajar.

Hal tersebut disampaikan Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Mohammad Nuh usai menjadi pembina upacara Peringatan Hari Guru Nasional (HGN) Ke-16 di Kantor Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas), Jakarta, Kamis (25/11).

Advertisement

Tema HGN adalah Memacu Peran Strategis Guru dalam Mewujudkan Guru yang Profesional, Bermartabat, dan Sejahtera. Adapun subtemanya adalah Meningkatkan Profesionalisme, Kesejahteraan, dan Perlindungan Guru melalui Organisasi Profesi Guru yang Kuat dan Bermartabat.

Mendiknas menjelaskan, ada empat ranah profesionalisme guru yang harus ditingkatkan yaitu kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesi.

Advertisement

Mendiknas menjelaskan, ada empat ranah profesionalisme guru yang harus ditingkatkan yaitu kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesi.

“Empat ranah itu yang harus dinaikkan terus menerus,” ucapnya pada rilis yang diterima Espos melalui mediacenterdiknas Kemdiknas, Kamis.

Mendiknas menyampaikan, guru dalam menjalankan profesinya juga harus mendapatkan perlindungan. Kerja dan dedikasi guru, kata Mendiknas, juga harus dihargai dengan meningkatkan kesejahteraannya.

Advertisement

Dalam sambutannya, Mendiknas menyampaikan, ada tiga tugas utama bagi seorang guru yaitu mengajarkan ilmu, membentuk kepribadian dan karakter yang mulia, dan menanamkan rasa optimisme, cita-cita, dan pikiran positif.

“Kalau itu bisa dilakukan Insya Allah sekolah akan menjadi kebun ilmu dan rumah pembentuk kemuliaan kepribadian.”

Peringatan HGN, lanjut Mendiknas, merupakan saat yang tepat untuk melakukan kontempelasi, perenungan, atau refleksi diri terhadap langkah panjang yang telah dilalui khususnya terkait dengan cita-cita awal yang mendorong lahirnya HGN.

Advertisement

Sebuah cita-cita yang saat itu dikobarkan dengan semangat kesediaan diri setiap insan guru Indonesia memberikan lebih dari kewajibannya dan menerima kurang dari hak-haknya.

“Dengan keyakinan bahwa pemberian yang lebih dan penerimaan yang kurang itu dijadikan sebagai investasi kemasyarakatan yang Insya Allah pada saatnya akan diperoleh kemanfaatan yang jauh lebih besar,” ujarnya.

nad/*

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif