News
Rabu, 24 November 2010 - 12:28 WIB

Kemdiknas siapkan tiga skenario rekrutmen guru baru

Redaksi Solopos.com  /  Nadhiroh  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta--Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) mulai 2011 menyiapkan tiga skenario rekrutmen guru baru masing-masing untuk jangka pendek, menengah, dan panjang.

Perekrutan guru baru ini ditujukan untuk memenuhi kebutuhan guru karena adanya guru yang pensiun, kebutuhan guru bidang studi baru dan kebutuhan di daerah baru.

Advertisement

Hal tersebut disampaikan Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Mohammad Nuh usai membuka Seminar Guru Nasional 2010 di Kemdiknas, Jakarta, Selasa (23/11).

Hadir pada seminar Wakil Menteri Pendidikan Nasional Fasli Jalal, Direktur Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Kemdiknas Baedhowi, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemdiknas Djoko Santoso, Direktur Jenderal Pendidikan Nonformal dan Informal Kemdiknas Hamid Muhammad, dan Ketua Umum Pengurus Besar PGRI Sulistiyo.

Advertisement

Hadir pada seminar Wakil Menteri Pendidikan Nasional Fasli Jalal, Direktur Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Kemdiknas Baedhowi, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemdiknas Djoko Santoso, Direktur Jenderal Pendidikan Nonformal dan Informal Kemdiknas Hamid Muhammad, dan Ketua Umum Pengurus Besar PGRI Sulistiyo.

Mendiknas mengemukakan, untuk mengatasi kebutuhan guru jangka pendek dengan merekrut lulusan S1/D4 yang berminat menjadi guru. Sebelum mengajar, kata Mendiknas, mereka terlebih dahulu mengikuti pendidikan profesi selama dua semester atau satu tahun.

“Kebutuhannya tiap tahun. Oleh karena itu, tidak mungkin mengandalkan dari awal , sehingga kita siapkan yang fresh graduate,” kata Mendiknas para rilis yang diterima Espos melalui mediacenterdiknas.

Advertisement

“Oleh karena itu,  mulai tahun 2011 Kemdiknas akan merintis pendidikan profesi.”

Adapun untuk mengatasi kebutuhan guru pada jangka menengah, pemerintah akan memberikan kesempatan kepada mahasiswa yang duduk di semester 5 atau 6. Mereka yang berminat menjadi guru ditawarkan untuk pindah jalur, sehingga begitu lulus sudah tidak perlu lagi mengikuti pendidikan profesi satu tahun.

“Jadi pendidikan profesi embedded, sudah melekat di situ,” tambahnya.

Advertisement

Sementara, lanjut Mendiknas, untuk mengatasi kebutuhan guru pada jangka panjang melalui pendidikan sarjana. Pendidikan ini disiapkan bagi lulusan sekolah menengah atas, sekolah menengah kejuruan, atau madrasah aliyah selama empat atau lima tahun.

Layaknya seperti pendidikan kedokteran, terang Mendiknas, mereka yang masuk di fakultas kedokteran, 99 persen ingin menjadi dokter.

“Guru nanti juga begitu. Masuk di LPTK (Lembaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan) atau jurusan lain memang mau menjadi guru,” jelasnya.

Advertisement

Mendiknas menyampaikan, mulai 2011 akan merintis delapan LPTK di perguruan tinggi untuk menyiapkan pendidikan bagi calon guru.

Pada tahap awal, direncanakan merekrut 1.000 lulusan SMA/SMK/MA untuk dididik selama 4-5 tahun. Selama mengikuti pendidikan, mereka akan diasramakan.

“Sekarang kita lengkapi asramanya khusus bagi calon guru,” ujarnya

nad/*

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif