News
Rabu, 24 November 2010 - 10:26 WIB

Ibas: Jika daya saing kuat, TKI tak akan dianggap budak

Redaksi Solopos.com  /  Nadhiroh  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta--Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar negeri seringkali berposisi tawar lemah terhadap pihak yang mempekerjakannya.

Untuk meningkatkan posisi tawar, kualitas TKI harus ditingkatkan melalui pelatihan kerja.

Advertisement

”Bagian kita untuk menciptakan TKI yang berkualitas  agar memiliki posisi tawar dengan negara tujuan. Dengan adanya daya saing yang kuat, mereka tidak akan dianggap budak yang bisa diperlakukan semena-mena,” ungkap anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari Fraksi Partai Demokrat (FPD) Edhie Baskoro Yudhoyono.

Hal itu disampaikan Ibas dalam rilis yang dilansir detikcom, Rabu (24/11).

Sekretaris Jenderal PD juga akan mendorong terciptanya kerjasama yang baik dengan negara tujuan untuk menjamin hak-hak TKI, sehingga memperkecil peluang peristiwa penganiayaan terulang kembali di kemudian hari.

Advertisement

Terkait dengan kasus yang dialami Sumiati, Ibas menegaskan penganiaya Sumiati harus dihukum seberat-beratnya untuk menimbulkan efek jera terhadap para majikan di Arab Saudi.

Ibas juga meminta Pemerintah memfasilitasi secara maksimal untuk menuntut keadilan bagi pahlawan devisa negara.

Putra bungsu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berharap, ke depan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi  (Kemenakertrans) dan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) harus bersinergi merumuskan secara komprehensif perihal perlindungan TKI di luar negeri.

Advertisement

“Kemlu dalam hal ini harus menyusun strategi diplomasi yang baik dengan Arab Saudi, sementara Kemenakertrans menyusun regulasi kesepakatan yang mengakomodir perlindungan TKI kita secara menyeluruh bersama-sama dengan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia(BNP2TKI),” ujar Ibas.

dtc/nad

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif