Soloraya
Senin, 22 November 2010 - 23:34 WIB

Rp 750 juta untuk rehabilitasi tahap II Pasar Ngarsapura

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Pemerintah Kota (Pemkot) Solo melalui Dinas Pengelolaan Pasar (DPP) setempat bakal mengajukan anggaran senilai Rp 750 juta dalam APBD 2011 untuk melanjutkan rehabilitasi bangunan fisik Pasar Ngarsapura Solo. Tahap pertama rehabilitasi pasar yang ditargetkan rampung pada 15 Desember 2010 itu, kini telah mencapai 60 persennya.

“Saat ini renovasi sudah mencapai 50 hingga 60 persen, yang antara lain meliputi penggantian dinding-dinding tembok pasar dengan kaca-kaca, serta membongkar tiga pintu yang ada di lantai dua, lantai tiga dan salah satu pintu paling ujung selatan di lantai dasar,” ujar Kepala DPP Kota Solo Subagiyo ketika ditemui wartawan seusai mengikuti rapat antar-SKPD (satuan kera perangkat daerah-<I>red<I>) di Bale Tawangarum Balaikota Solo, Senin (22/11).

Advertisement

Untuk melanjutkan rehabilitasi Pasar Ngarsapura, Subagiyo menyebutkan pihaknya telah mengajukan anggaran senilai Rp 750 juta untuk pelaksanaan pembangunan tahun 2011 nanti.

“Tahun 2011 kami ajukan anggaran Rp 750 juta, mudah-mudahan disetujui agar rehabilitasi Pasar Ngarsapura bisa segera dilanjutkan tahun depan,” katanya.

Anggaran tersebut, dijelaskan Subagiyo, akan digunakan menambah asesoris lingkungan pasar. Hal itu diperlukan untuk memperkuat kesan pasar tradisional yang selama ini dinilai hilang. Sementara total kebutuhan anggaran untuk merehab bangunan Pasar Ngarsapura secara keseluruhan diperkirakan mencapai Rp 2 miliar.

Advertisement

“Nantinya akan dibuat seperti Pasar Windujenar yang desainnya khas Solo. Sehingga kesan pertokoan yang selama ini ada bisa hilang dan lebih akrab dengan masyarakat,” paparnya.

Bagiyo menegaskan, rencana perubahan tersebut sudah sesuai dengan keinginan para pedagang. Sebelum rehab pasar dilakukan, lanjutnya, para pedagang diajak berembug tentang desain pasar agar ke depan pasar barang elektronik tersebut mampu menarik minat pengunjung untuk datang ke pasar itu.

“Pada usulan renovasi tahap II, pedangan sempat menginginkan adanya <I>blower<I> supaya tidak pengap. Tetapi setelah proyek renovasi pertama berjalan, rupanya bangunan sudah cukup udara dan sinar. Jadi pedagang juga tak minta tambahan blower maupun penerangan,” tambah dia.

Advertisement

sry

Advertisement
Kata Kunci : Ngarsapura
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif