Soloraya
Jumat, 19 November 2010 - 19:23 WIB

UNS bentuk tim teknis tangani pagar ambrol

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Espos)–Pihak Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo sedang membentuk tim teknis untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang muncul lantaran ambrolnya pagar tembok sisi timur kampus.

Pembantu Rektor II UNS, Sholahuddin mengaku telah menerima surat permohonan dialog terkait ambrolnya pagar kampus dari Paguyuban Bina Masyarakat Kentingan Baru, Jebres per Rabu (18/11).

Advertisement

“Belum dialog, surat baru kami terima kemarin (Rabu-red). Mengenai agenda dialog sedang disiapkan tim teknisnya,” katanya. Namun PR II tidak mau menguraikan siapa saja yang berada dalam tim teknis tersebut.

Pada bagian lain penghuni lahan Kentingan Baru, Jebres mengaku tidak pernah membuang sampah di gorong-gorong atau saluran air UNS yang memicu pagar tembok sisi timur kampus ambrol. Warga justru meyakini pagar UNS ambrol lantaran sirkulasi air hujan di gorong-gorong bagian dalam kampus yang tidak lancar. Pendapat itu disampaikan Sukarsih, 66, warga Gang VI Kentingan Baru saat ditemui Espos di kediamannya Senin (15/11).

“Tidak ada warga yang membuang sampah di gorong-gorong ini. Justru kami yakin air hujan yang begitu banyak di dalam kampus tidak bisa masuk ke gorong-gorong,” katanya. Perempuan yang mengalami luka pada kedua kakinya akibat “tsunami” kecil pekan lalu itu mengaku masih <I>shock<I> dengan musibah yang dialaminya. Sebab anaknya yang bernama Ny Sugeng sampai terseret arus belasan meter saat kejadian. Sejumlah peralatan rumah tangga termasuk pakaian miliknya sampai basah tergenang air banjir.

Advertisement

Sukarsih berharap pihak UNS segera memperbaiki pagar kampus dan rutin membersihkan saluran air. Hingga Senin siang penghuni Kentingan Baru masih bekerja bakti membersihkan sampah banjir dan pecahan pagar kampus yang berserakan. Warga juga menjemur alat elektronik, pakaian dan dokumen berharga termasuk buku-buku pelajaran anak mereka. Berdasar pantauan Espos beberapa bagian pagar tembok UNS masih ada yang retak-retak. Warga khawatir pagar setinggi 2,5 meter itu bakal ambrol lagi saat hujan deras.

Ketua Paguyuban Bina Masyarakat Kentingan Baru, Wiwik Tri Setyoningsih menjelaskan bahwa penghuni lahan rutin membersihkan sampah di lingkungan masing-masing. Sehingga menurutnya tidak mungkin saluran air di bawah pagar UNS tertutup sampah penghuni Kentingan Baru. Di sisi lain dia mengaku belum mendapat kepastian waktu mengenai rencana pertemuan dengan pihak UNS. “Tidak ada warga kami yang membuang sampah di gorong-gorong,” tegasnya.


kur

Advertisement

Advertisement
Kata Kunci : Jebres Kentiongan
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif