Kini, berita lebih mengenaskan juga datang dari negeri itu. Kikim Komalasari, dibunuh oleh majikannya di Kota Abha, Arab Saudi.
Bagi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) peristiwa-peristiwa itu sudah tidak bisa ditolerir. “Saya anggap itu di luar batas perikemanusiaan yang terjadi di Saudi Arabia,” kata SBY.
Hal itu disampaikan SBY saat membuka rapat internal soal TKI di Kantor Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Jumat (19/11). Hadir dalam rapat itu antara lain Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar.
SBY sengaja menggelar rapat pagi ini untuk membicarakan kasus-kasus tersebut. Presiden berharap, semua kasus itu dapat dicari solusinya sehingga kejadian serupa tidak terulang lagi.
“Pagi ini kita akan membicarakan lebih dari itu, sementara kepada Menakertrans, kepada
Menlu, sekarang ada pertemuan dengan Menlu Pakistan, Meneg PP dan Anak, Menkum HAM dan tim teruslah bekerja secara all out untuk betul-betul menyelesaikan masalah ini,” ucap SBY.
Seperti diberitakan, setelah dianiaya, Kikim dibunuh 3 hari sebelum Hari Raya Idul Adha oleh majikannya di Kota Abha. Informasi awal soal tewasnya Kikim ini disampaikan salah satu relawan Pospertki PDI Perjuangan yang berada di kota Abha.
Dalam laporannya kepada pimpinan Korwil Arab Saudi PDI Perjuangan, Kikim dibunuh oleh majikannya dengan cara digorok lehernya. Jenazah Kikim ditemukan 3 hari sebelum Hari Raya Idul Adha di sebuah tong sampah umum.
Sebelumnya penyiksaan terhadap TKW Sumiati di Arab Saudi juga terungkap. Sumiati kerap diperlakukan dengan cara kekerasan oleh majikannya. Bahkan majikan Sumiati tega menggunting bibir atas perempuan asal Dompu, NTB.
dtc/nad