Boyolali (Espos)–Pemkab mulai melakukan pendistribusian jaminan hidup (Jadup) bagi warga yang mengungsi dan saat ini berada di atas radius 10 km dari puncak Merapi.
Sementara, untuk warga di bawah radius 10 km belum memperoleh Jadup, karena kondisi Merapi masih berbahaya, meski pihak Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mempersempit radius dari 10 km menjadi lima km.
“Sudah kami distribusikan sementara Jadup untuk para pengungsi,” ujar Asisten III Setda Boyolali dr Syamsudin MKes kepada wartawan, Jumat (19/11).
Syamsudin mengatakan Jadup yang diberikan itu antara lain bahan kebutuhan pokok dan lauk pauk. Untuk beras diberikan sesuai dengan jumlah jiwa. Untuk satu jiwa, jelas Syamsudin, beras yang diterima 0,4 kg/orang/hari.
“Sedang untuk lauk pauk senilai Rp 4.500/orang/hari. Sehingga, lauk pauk untuk sekali makan sebesar Rp 1.500/orang,” papar dia.
Dengan besaran angka itu, jelasnya, Jadup yang diberikan mampu digunakan untuk lima hari. Sedang untuk lauk pauk disesuaikan dengan logistik yang ada.
Sementara, pihak Pemkab mempertegas upaya warga yang nekat untuk pulang ke rumah masing-masing. Wabup Agus Purmanto mengatakan pihaknya meminta kepada para pengungsi untuk membuat surat pernyataan.
“Dengan adanya surat pernyataan itu sebagai upaya agar pemerintah juga tidak dipersalahkan, jika nantinya timbul masalah dalam kemudian hari. Termasuk kembali ke rumah masing-masing, meski kondisi belum aman benar dan masih berstatus Awas,” papar Wabup.
fid