Soloraya
Rabu, 17 November 2010 - 22:14 WIB

Seluruh instrumen ekonomi akan digunakan tangani bencana

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Boyolali (Espos)--Menko Kesra Agung Laksono mengatakan pihaknya meminta ada kerjasama antara pemerintah pusat dan daerah, terutama daerah-daerah yang terdampak langsung bencana, seperti bencana Merapi dalam penanganan para pengungsi dan pascabencana. Hal itu dilakukan agar ada sinergi yang baik antara pemerintah pusat dan daerah.

“Selain itu, sesuai dengan petunjuk presiden bisa menggunakan dana corporate social responsibility (CSR) baik perusahaan negara maupun publik dalam penanganan bencana, mulai tanggap darurat hingga pascabencana yang masuk dalam masa recovery,” ujarnya kepada wartawan seusai mengikuti Salat Idul Adha di Masjid Agung Boyolali bersama Muspida, Rabu (17/11).

Advertisement

Selain Agung Laksono, dalam kesempatan itu juga hadir Menteri Negara Perumahan Rakyat Suharso Monoarfa dan sejumlah pejabat baik provinsi maupun Pemkab Boyolali. Seusai Salat Ied, Menko Kesra melalui Bupati Boyolali juga menyerahkan hewan kurban kepada tiga kecamatan di Boyolali yang terkena dampak langsung bencana Merapi, yakni Kecamatan Selo, Cepogo dan Musuk yang diterima secara simbolis oleh masing-masing Camat.

Agung Laksono menambahkan hingga saat ini pihaknya masih melakukan kajian dan pembahasan mengenai penanganan terhadap para pengungsi yang masih berada di posko pengungsian maupun masyarakat non pengungsi, tetapi merasakan dampak atas bencana Merapi.

“Terhadap para pengungsi, ada masa transisi, dimana akan direncanakan pembangunan hunian baru sementara yang dibangun bersama pemerintah daerah dan pemberian jaminan hidup (Jadup) dalam jangka waktu tertentu hingga para pengungsi survive.

Advertisement

Mengenai rehabilitasi dan rekonstruksi bagi para pengungsi, Agung Laksono mengatakan hingga saat ini tahap tersebut belum selesai perencanaan. Pasalnya, pihaknya masih terkendala dalam assesement.
“Kami masih menunggu analysis loss assement, terkait tingkat kerusakan. Pasalnya, tim tidak boleh masuk ke kawasan rawan bencana (KRB), sehingga kesulitan dalam assesement,” tambah dia.

Selain itu, jelas Menko Kesra, dalam tahap rehabilitasi nonfisik, pihaknya mengarah para pemulihan kekuatan ekonomi warga yang terkena dampak bencana. Pihaknya akan menggunakan seluruh instrumen yang ada, seperti Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM), Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan dana bergulir. Instrumen itu, jelas Menko Kesra nantinya akan diarahkan untuk penanganan bencana.

fid

Advertisement

Advertisement
Kata Kunci : Boyolali Merapi
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif