Soloraya
Rabu, 17 November 2010 - 22:58 WIB

Diduga korban trafficking, dua gadis asal Ngrampal akhirnya pulang

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Sragen (Espos)–Dua orang gadis asal Dukuh Sidodadi RT 13, Gabus, Ngrampal, Sragen, Leni Marlina, 12, dan Maryani, 14, yang diduga menjadi korban trafficking akhirnya ditemukan di Panti Wanita Utama Solo, Rabu (17/11).

Kembalinya dua gadis itu disambut kegembiraan keluarga dan tetangga di dukuhnya. Orangtua Leni, Temon, 63, kepada wartawan menceritakan kisah perjalanan anaknya selama 55 hari hingga sampai di Solo. Semula Leni dan Maryani pergi ke Jakarta dengan tujuan mencari kekasih Maryani.

Advertisement

Lantaran alamat yang dicari lupa, mereka memutuskan mencari alamat majikannya yang dulu. Namun upaya itu pun tidak ketemu juga, hingga akhirnya kehabisan bekal. Mereka sempat menginap di emperan toko sampai muncul razia gelandangan. Leni dan Maryani terjaring razia karena tidak membawa kartu tanda penduduk (KTP).

Mereka ditampung di Panti Sosial Kedoya, Jakarta Selatan selama delapan hari. Dan dipindahkan ke Panti Sosial Comal, Pemalang, Jateng selama tiga pekan. Kemudian mereka dipindah Panti Wanita Utama Solo.

“Di tempat itulah, mereka bercerita kepada pengasuh panti, Suprapti, 48, bahwa mereka orang Sragen. Lalu Suprapti mengirim tiga petugas Sidodadi ini. Lalu kami bersama Sunarno Kadus Nglaran, Widodo anggota Polsek Ngrampal, Tutik dan Sukardi guru SDN 4 Gabus ke Solo mengambil Leni pada beberapa hari lalu,” tegas Temon.

Advertisement

Wakil Ketua Forum Masyarakat Sragen (Formas) Sri Wahono yang mendampingi keluarga mereka,menyampaikan terima kasih kepada Formas yang mendampingi sampai Leni dan Maryani ditemukan. “Namun sayang Maryani tidak mau diajak pulang, karena takut dengan ayahnya. Dia tetap tinggal di Panti Wanita Utama Solo,” pungkasnya.

trh

Advertisement
Advertisement
Kata Kunci : Ngrampal
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif