News
Selasa, 16 November 2010 - 20:02 WIB

Mbah Rono: Menurunkan status Merapi tak semudah menaikkannya

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta-– Meski beberapa hari ini aktivitasnya stabil, Gunung Merapi masih dikenakan status awas. Penurunan status jadi lebih ringan, jauh lebih berat perhitungan dan tanggung jawabnya dibanding saat meningkatkan status.

“Kalau saya memutuskan menaikkan (status -red) dan ternyata tidak meletus atau tidak terjadi apa-apa, paling-paling risikonya dipecat. Tapi untuk menurunkan itu perkara lain,” ujar Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVBMG), Surono, di Yogyakarta, Selasa (16/11).

Advertisement

Menurut pria yang belakangan akrab dipanggil Mbah Rono ini, penurunan status dari awas ke siaga akan sangat berpengaruh terhadap kondisi psikologis masyarakat. Padahal jika kondisi belum benar-benar aman dan ternyata terjadi mendadak maka jumlah korban dan kerugian akan jauh lebih besar.

“Jika saya turunkan, maka masyarakat itu merasa tenteram. Nah jika sudah seperti itu mereka cenderung lengah. Kalau terjadi letusan, melakukan evakuasi kepada masyarakat yang seperti ini jauh lebih susah,” ujarnya.

Dia menegaskan saat ini Merapi intensitasnya masih tinggi. Gunung berapi paling aktif di Indonesia ini dinilainya juga masih mungkin meletus secara mendadak.

Advertisement

Hal yang membuat Surono semakin mantap untuk tidak buru-buru menurunkan status adalah instruksi presiden yang baru saja diterimanya sore ini.

“Presiden menginstruksikan kepada saya untuk mencegah bertambahnya korban. Jelas jika saya sembarangan menurunkan status maka tidak sesuai dengan instruksi tersebut,” tegasnya.

dtc/tya

Advertisement

Advertisement
Kata Kunci : Meletus Merapi
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif