Soloraya
Sabtu, 13 November 2010 - 22:02 WIB

Pengungsi pulang ke rumah karena jenuh

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Klaten (Espos)--Kabid Potensi Linmas, Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat (Bakesbangpol dan Linmas) Klaten, Djoko Roekminto, Sabtu (13/11), mengatakan rata-rata pengungsi yang kembali ke rumah merupakan warga yang tinggal di luar KRB atau di radius lebih dari 20 km dari puncak Gunung Merapi.

“Mereka lari sendiri-sendiri di luar kendali kami. Jalur menuju rumah cukup banyak. Kami tidak mungkin menutupnya satu per satu. Kalau memang tidak bersedia menuruti imbauan pemerintah warga harus menanggung risiko sendiri,” tandas Djoko.

Advertisement

Sebenarnya, sejumlah aparat Polres Klaten sudah memasang rambu-rambu penutupan jalur ke sejumlah KRB di Kecamatan Manisrenggo dan Kemalang. Tampaknya senjata api yang mereka tenteng sedikitpun tak menyurutkan niat pengungsi kembali ke rumah.

“Aparat polisi sudah kita siagakan di sana untuk melarang warga kembali ke rumah. Kami sudah mengimbau warga tidak kembali ke rumah sebelum kondisi benar-benar aman. Namun, warga masih nekat pulang kemungkinan melintasi jalur lain,” tukas Wakil Komandan Satuan Tugas Penanggulangan Bencana Alam Gunung Merapi, Irjen Prasetyo di sela-sela kunjungannya di Posko pengungsian Setda Pemkab Klaten.

Kejenuhan selama hidup di pengungsian menjadi salah satu hal yang melatarbelakangi warga hengkang dari barak pengungsian. Kekhawatiran tidak terurusnya ternak ketika ditinggal mengungsi juga menjadi motivasi tersendiri warga kembali ke rumah. Imbauan relawan dan aparat yang menenteng senjata tak digubrisnya. Mereka tetap pulang ke rumah meski harus melintasi jalan setapak yang luput dari pengawasan aparat dan relawan.

Advertisement

mkd

Advertisement
Advertisement
Kata Kunci : Merapi Pengungsi
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif