Soloraya
Jumat, 12 November 2010 - 00:56 WIB

100 Hektare areal pertanian masih tergenang

Redaksi Solopos.com  /  Nadhiroh  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Sragen (Espos)--Genangan akibat meluapnya Sungai Bengawan Solo di Kecamatan Plupuh dan Tanon belum sepenuhnya surut.

Masih ada lebih dari 100 hektare (ha) areal pertanian yang tergenang pada Kamis (11/11).

Advertisement

Warga menuding buruknya saluran irigasi menjadi penyebab genangan sulit hilang. Di Desa Gentanbanaran, Plupuh, misalnya, dari 299 ha yang tergenang Rabu, masih ada 100 ha yang terendam air.

Kepala Dusun (Kadus) C desa setempat, Sutarman mengatakan sejumlah areal pertanian masih terendam lantaran saluran irigasi di kawasan tersebut buruk.
Saluran irigasi menuju anak sungai yang mengalir ke Sungai Bengawan Solo tidak mampu menampung besarnya luapan air. Akibatnya, meski Bengawan telah surut, air masih saja menggenang.

“Seperti di Dukuh Bandung, saluran irigasi hanya sedalam 60 cm. Itupun hanya dibuat dari tanah, gampang dangkal,” jelas Sutarman, saat dijumpai <I>Espos<I>, di lokasi setempat, Kamis (11/11).

Advertisement

Seharusnya, dia menilai, saluran irigasi dibuat lebih lebar dan dalam. Kedalaman minimal, menurutnya, mencapai 1 meter, dengan lebar sekitar 1,5 meter. Selain itu, saluran air juga mestinya dibuat dari bahan beton, sehingga mengurangi erosi tanah di sekitar saluran.

tsa

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif