Soloraya
Rabu, 10 November 2010 - 01:21 WIB

Kesulitan pasir, proyek Pamsimas terancam molor

Redaksi Solopos.com  /  Nadhiroh  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Sragen (Espos)--Proyek Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) di Dukuh Gumukrejo, Desa Soka, Miri terancam molor, menyusul seretnya pasokan pasir.

Kondisi itu, disebabkan pasokan pasir dari lereng Gunung Merapi seret semenjak gunung tersebut mengalami erupsi lebih dari sepekan terakhir.

Advertisement

Pelaksana proyek bahkan sempat menghentikan pekerjaan selama empat hari lantaran menunggu pasir. Mandor pekerjaan, Harinto memastikan jika pasir tetap sulit diperoleh pekerjaan yang sedianya memakan waktu hanya 24 hari biasa molor sampai lebih dari sebulan. Padahal, seluruh pekerjaan Pamismas ditarget rampung sebelum akhir tahun.

“Sudah empat hari tidak bekerja, karena menunggu pasir. Di sini, kami memang selalu pakai pasir dari merapi. Kualitasnya lebih bagus,” ungkap Harinto, saat ditemui Espos, di lokasi setempat, Selasa (9/11).

Advertisement

“Sudah empat hari tidak bekerja, karena menunggu pasir. Di sini, kami memang selalu pakai pasir dari merapi. Kualitasnya lebih bagus,” ungkap Harinto, saat ditemui Espos, di lokasi setempat, Selasa (9/11).

Untuk mengatasi kekurangan pasir, pelaksana proyek terpaksa membeli pasir kepada warga setempat yang kebetulan memiliki simpanan. Namun, harga beli pasir dari warga itu jauh melebihi harga pasir sebelum bencana Merapi terjadi.

Harianto menyebut, satu truk pasir biasanya cukup dihargai Rp 700.000. Tapi saat ini, pihaknya terpaksa merogoh kocek hingga RP 1,2 juta/truk pasir.

Advertisement

Sementara itu, Sekretaris Desa (Sekdes) Soko, Sumadi mengakui kendala yang dialami dalam pekerjaan Pamsimas tersebut. Menurutnya, pasir dari lereng Merapi memang dikenal berkualitas bagus.

Apalagi, bangunan fisik Pamsimas berupa tower tempat penampungan air memang disyaratkan menggunakan material bangunan terbaik agar tak mudah bocor. Untuk itu, tidak ada jalan lain, pelaksana tetap harus menunggu pasokan pasir dari lereng Merapi tiba.

“Kalau pasir ya harus dari Merapi, dari Kaliworo. Kalau tidak, bangunan cor begini bisa mudah retak dan akhirnya bocor. Sangat sulit untuk diperbaiki,” ujar dia.

Advertisement

Sumadi melanjutkan, Pamsimas di Dukuh Gumukrejo sedianya akan memenuhi kebutuhan air bagi 110 kepala keluarga (KK) di wilayah sekitar. Sumber air diperoleh dari sumur dalam dengan kedalaman 84 meter dan debit air lebih dari 2 liter/detik.

Warga, tandas dia, sangat berharap Pamsimas segera beroperasi sehingga kebutuhan air warga setempat lekas tercukupi.

tsa

Advertisement

Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif