Soloraya
Sabtu, 6 November 2010 - 18:39 WIB

Banyak keluarga kehilangan saudara, korban Merapi belum terevakuasi

Redaksi Solopos.com  /  Nadhiroh  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Klaten (Espos)–Sejumlah orang hilang atau terpisah dari keluarganya lantaran larut dalam kepanikan pengungsian hingga kini terus bersusulan.

Salah satu warga Ngemplak Seneng Manisrenggo Klaten, Sugeng mengaku kehilangan  orangtuanya, Ny Muhadi sejak Jumat (5/11) dini hari ketika terjadi letusan Merapi.

Advertisement

“Kami telah cari ke beberapa rumah sakit, ke sejumlah Posko pengungsian. Namun belum kami temukan,” kata Sugeng ketika mencari ke RSUP Soeradji Tirtonegoro, Sabtu (6/11).

Sementara itu, salah seorang bocah dari Desa Bawukan Kemalang, Yatmono juga mengaku kehilangan orangtuanya sejak dilakukan evakuasi besar-besaran Jumat (6/11).

Kepada Espos, bocah kelas VI SD tersebut sudah dua hari ini tak tahu kemana perginya orangtuanya.

Advertisement

“Saya di sini sama teman-teman, tapi saya berpisah dengan orangtua,” paparnya di pengungsian Pendapa Klaten.

Di sisi lain, tim Search And Rescue (SAR) Klaten belum dapat berbuat banyak atas nasib korban erupsi Gunung Merapi yang masih tertinggal di lereng Merapi.

Selain cuaca yang masih memburuk, pihaknya juga masih mencemaskan ancaman awan panas yang masih kerap muncul dari puncak Merapi.

Advertisement

Sekretaris Umum SAR Klaten, Deni Nur Indragani mengaku tak mau gegabah dalam memasuki zona bahaya tersebut. Sebab, hingga saat ini pihaknya masih kerap melihat awan panas dan lahar meluncur dari atas Merapi.

“Keselamatan tim evakuator menjadi pertimbangan utama untuk melakukan pencarian korban di lereng Merapi,” jelas Deni kepada Espos di ruang kerjanya, Sabtu (6/11).

asa

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif