Soloraya
Jumat, 5 November 2010 - 11:33 WIB

Dengar gemuruh, warga Wonogiri pukul kentongan

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Wonogiri (Espos)–Getaran dan suara gemuruh erupsi besar Gunung Merapi, Kamis (4/11) malam terdengar warga di sejumlah wilayah di Kecamatan Wonogiri kota. Panik, warga pun memukul kentongan untuk membangunkan warga lainnya yang tengah terlelap.

Sementara itu, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) se-Soloraya menghimpun dana yang kemudian dibelikan bantuan logistik berupa pakaian dalam wanita, tikar, lauk pauk, alat tulis, mainan anak-anak, lampu dan lain-lain. Mereka juga menyatakan siap memasok air bersih minimal dua tangki per hari untuk para pengungsi di Boyolali dan Klaten.

Advertisement

Informasi yang diperoleh Espos, Jumat (5/11), kepanikan warga akibat getaran dan gemuruh dari erupsi Merapi di antaranya terjadi di Kelurahan Giriwono dan Purworejo. Warga yang terbangun karena merasakan getaran itu langsung memukul kentongan sehingga warga lainnya ikut keluar rumah. Namun demikian, hingga kemarin siang, hujan abu tampaknya tak mencapai Wonogiri.

“Tadi malam ya ramai, yang namanya orang desa kalau mendengar kentongan kan langsung keluar rumah. Khawatir ada gempa. Apalagi getarannya memang cukup terasa, kecil tapi lama,” ungkap Heru, salah satu warga RT 1/RW II Kelurahan Giriwono, saat ditemui Espos, Jumat.

Pada bagian lain, Direktur PDAM Giri Tirta Sari Wonogiri, Sumadi, kepada wartawan kemarin mengatakan bersama PDAM se-Soloraya telah menghimpun dana dan hasilnya dibelikan logistik bantuan untuk para pengungsi Merapi. Sumadi menambahkan para direktur PDAM se-Soloraya juga sepakat untuk mengirimkan pasokan air bersih minimal dua tangki per hari.

Advertisement

shs

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif