Boyolali (Espos)–Sedikitnya 14.000 pengungsi memadati kota Boyolali kota, Kamis (4/11). Untuk memenuhi kebutuhan para pengungsi Pemkab memberi jatah piket bagi PNS. Kasubag Humas Pemkab Boyolali Joko Suseno, Kamis (4/11), mengatakan, dalam memenuhi kebutuhan makan dan minum, Pemkab telah menyediakan dapur umum. Selain itu, PNS di Pemkab juga mendapat jatah piket untuk memberikan pelayanan kepada para pengungsi.
Sementara, sejumlah organisasi dan perusahaan mulai memberikan bantuan kepada para pengungsi melalui Pemkab. Penyerahan itu dilakukan di Pemkab Boyolali. Selain itu, sejumlah anggota DPR juga memberikan bantuan makanan dan logistik bagi para pengungsi. Terlihat fungsionaris DPP PDIP Nusyirwan Soejono dan anggota DPR Hidayat Nur Wahid juga memberikan bantuan kepada para pengungsi.
Terpisah, kondisi para pengungsi yang berada di KUD Musuk di Drajidan, Musuk memrihatinkan. Puluhan pengungsi mulai mengalami penyakit infeksi saluran pernafasan atas (ISPA).
Salah seorang tim dokter RSUD dr Moewardi dr Atika mengatakan hingga Kamis siang ada sekitar 90 orang pengungsi yang memeriksakan kesehatan. Selain ISPA, jelas Atika, para pengungsi mengeluh kondisi badan yang demam dan kepala pusing serta kecapekan.
Sedang dari data di RSUD Pandan Arang Boyolali terdapat belasan pengungsi yang terpaksa dirujuk ke RS. Hal itu dikarenakan para pengungsi menderita penyakit yang perlu penanganan medis lebih lanjut.
Sementara, pengungsi di Kecamatan Cepogo, selain ditempatkan di aula kantor kecamatan, juga berada di gedung bekas Puskesmas Cepogo. Selain itu, dapur umum juga ditempatkan di Makoramil Cepogo.
Data sementara jumlah pengungsi di Boyolali
Lokasi pengungsian Jumlah
Jemowo, Musuk 2662
Cepogo 2.000
Pemkab 1.200
Gedung Serbaguna Musuk 1.100
Lanjaran, Musuk 1.400
KUD Drajidan 1.300
Balaidesa Sumur, Musuk 800
Sawangan, Magelang 1.813
SMPN 1 Sawangan, Magelang 1.029
Lapangan Wangon 334
Pondok Al Ikhlas, Sawangan 334
Gondowangi, Sawangan 450
Sumber: PMI Boyolali hingga Kamis (4/11).
fid