Boyolali (Espos)–Letusan Gunung Merapi dengan jarak luncuran awan panas atau ‘wedhus gembel’ yang semakin jauh membuat sejumlah pengungsi turun ke lokasi yang lebih aman.
Seperti yang terjadi di Kecamatan Cepogo, di mana jumlah pengungsi di wilayah tersebut semakin bertambah menyusul turunnya pengungsi dari Kecamatan Selo.
“Jumlah pengungsi yang turun ke Kecamatan Cepogo dari Selo lebih dari 1.000 orang,” jelas Etiek warga Sekitar Cepogo, Boyolali kepada Espos, Kamis (4/11).
Namun turunnya pengungsi dari wilayah atas ke sejumlah pos pengungsian Merapi di kantor kecamatan, lapangan dan SMP Cepogo tidak diimbangi adanya bantuan memadai dari pihak pemerintah.
“Warga sekitar lokasi pengungsian berinisiatif membantu para pengungsi dengan memberikan nasi bungkus. Soal bantuan dari pihak luar belum ada,” tutur Etiek.
Hal itu juga dibenarkan Iriana Indrawati manajer program sebuah radio swasta di Solo. Dirinya juga mendapat informasi serupa, bahwa sampai saat ini sekitar 4.000 pengungsi di Cepogo membutuhkan bantuan.
“Sepertinya bantuan terkonsentrasi di Sleman, Magelang dan Klaten, sehingga pengungsi di wilayah Boyolali kurang mendapat perhatian,” ujar Iriana.
rif