Boyolali (Espos) — Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Solo dan Garuda Indonesia harus menyediakan setidaknya 275 buah bus menyusul pengalihan penerbangan jemaah calon haji (Calhaj) embarkasi setempat dari Bandara Adi Sumarmo ke Bandara Juanda Surabaya.
Hal itu seperti disampaikan Kepala Sub Bagian (Kasubbag) Pengumpulan dan Pengolahan Data (Pulahta) merangkap Sekretaris Humas PPIH Embarkasi Solo, Akhmad Su’aidi, Kamis (4/11). Dia mengatakan secara keseluruhan ada 25 kelompok terbang (Kloter) yang harus diterbangkan dari Bandara Juanda Surabaya akibat gangguan abu vulkanik letusan Merapi di rute Solo – Jeddah.
“Setiap Kloter idealnya membutuhkan 11 bus untuk pengangkutan ke Surabaya. Tetapi ada juga yang hanya sembilan atau 10 bus. Mengambil angka itu, maksimal ada 275 buah bus yang harus disediakan untuk mengantar jemaah ke Surabaya melalui darat,” ungkapnya ditemui Espos di Sekretariat Humas PPIH Embarkasi Solo di Asrama Haji Donohudan, Kamis (4/11).
Dikemukakan pula, 11 bus yang harus disediakan guna pengangkutan per Kloter termasuk bus cadangan. Angkutan cadangan tetap disdiakan mengacu prosedur yang berlaku. Sementara untuk memperlancar perjalanan, semua rombongan Calhaj juga mendapat pengawalan dari petugas Kepolisian. Bus yang disediakan memiliki 39 seat per bus, dengan fasilitas AC dan toilet. Terkait jumlah Calhaj yang diterbangkan melalui Surabaya, jika setiap Kloter mengangkut 375 orang, secara total mencapai 9.735 jemaah.
try