News
Selasa, 2 November 2010 - 09:50 WIB

Tujuh rumah di Ponorogo terkena longsor

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Ponorogo--Tujuh rumah di Desa Pangkal, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, terkena longsor akibat munculnya retakan di sekitar tebing di atas pemukiman warga.

“Saat ini saja sudah ada tujuh rumah penduduk yang retak-retak akibat guguran tanah bercampur lumpur yang terjadi sebelumnya. Kami khawatir jika hujan terus mengguyur, puluhan rumah akan terancam,” kata Mujani, warga setempat, Selasa (2/11).

Advertisement

Untuk menghindari bahaya tersebut, warga telah bahu-membahu menyingkirkan material longsor yang mendesak dinding bagian belakang tujuh rumah tersebut. Namun, hujan yang masih kerap mengguyur tiap sore hingga malam atau bahkan dinihari menyebabkan warga yang tinggal di pemukiman rawan bencana ini selalu dilanda rasa was-was.

Meski para warga ini menyadari bila daerahnya sangat rawan bencana, tak satupun dari mereka yang memutuskan mengungsi. Alasannya sangat sederhana, mereka tak rela meninggalkan rumah berikut harta-benda yang telah ditempatinya selama bertahun-tahun.

“Kami tetap bertahan karena tidak ada tempat dan sanak saudara lagi,” kata Sukarji, warga lainnya.

Advertisement

Tak hanya merusak rumah warga, banjir dengan material lumpur, bebatuan, dan kayu itu juga membuat jalan raya Ponorogo-Trenggalek melalui Desa Pangkal, rusak berat. Beberapa badan jalan retak dan tergerus banjir. Kondisi ini memaksa kendaraan yang melintas ekstra-hati-hati dan mengurangi kecepatan.

“Tanah di sini memang labil, sangat mudah bergerak sehingga rentan jika dilanda banjir. Apalagi beberapa titik di hutan perbukitan wilayah sini sudah gundul,” kata salah seorang anggota tim tanggap bencana (Tagana) Ponorogo, Agus.

ant/rif

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif