News
Selasa, 2 November 2010 - 18:16 WIB

Dr Surono: Ponimin selamat karena rumahnya di daerah tinggi

Redaksi Solopos.com  /  Nadhiroh  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Klaim Ponimin, 50, yang berbau mistis saat menyelamatkan diri dari awan panas disayangkan.

Adalah Kepala Pusat Mitigasi Bencana dan Vulkanologi Kementerian ESDM Dr Surono yang mengungkapkan faktor keselamatannya secara ilmiah yaitu rumah tempat berlindung Ponimin relatif aman dari wedhus gembel.

Advertisement

“Rumah dia itu ada di daerah yang lebih tinggi. Jadi dia hanya kena angin (awan panas)-nya saja, kalau kena awan panas langsung bisa seperti yang lain (meninggal),” ujar Surono saat dihubungi detikcom, Selasa (2/10).

Surono mengibaratkan jalur kereta, rumah milik Ponimin itu tidak berada di tengah rel, melainkan di pinggirnya saja. Jadi ketika awan panas datang, karena rumahnya berada di pinggir jalur wedhus gembel, jadi hanya kena anginnya saja.

Advertisement

Surono mengibaratkan jalur kereta, rumah milik Ponimin itu tidak berada di tengah rel, melainkan di pinggirnya saja. Jadi ketika awan panas datang, karena rumahnya berada di pinggir jalur wedhus gembel, jadi hanya kena anginnya saja.

“Jadi tidak ada klenik dan dia diselamatkan tim SAR,” kata Surono.

Surono menjelaskan ketika awan panas datang pada 26 Oktober petang, Ponimin dan keluarganya menelepon sopir Surono untuk minta pertolongan. Kebetulan keduanya memang kenal.

Advertisement

“Tim SAR sempat tanya ke saya, apakah aman pergi ke rumah Ponimin. Ya karena daerahnya hanya kena angin, saya minta Tim SAR agar berhati-hati,” terangnya.

Tim SAR lalu bergerak ke rumah Ponimin. Di sana satu keluarga dievakuasi. “Tim SAR berjibaku menyelamatkan dia, sampai ada seorang yang luka kakinya,” jelasnya.

Surono memberi contoh, rumah di sekitar Ponimin juga tidak mengalami kerusakan parah, karena memang kawasan tempat tinggal dia hanya kena angin wedhus gembel saja. Tidak seperti Desa Kinahrejo yang dihuni Mbah Maridjan yang luluh lantak.

Advertisement

“Dia beruntung, dan dia juga segera diselamatkan tim SAR. Kasihan itu tim SAR berjibaku menyelamatkan dia,” komentar Surono.

Nama Ponimin moncer setelah GKR Hemas sempat mendengarkan ceritanya dan kemudian ‘menawari’-nya sebagai pengganti Mbah Maridjan.

Ponimin mengaku selamat dari amukan wedhus gembel dengan berlindung di bawah mukena istrinya sembari berpegangan dengan Alquran.

dtc/nad

Advertisement

Advertisement
Kata Kunci : Ponimin Selamat
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif