News
Senin, 1 November 2010 - 11:36 WIB

'Wedhus gembel' meluncur sampai 7 kilometer

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Sleman— Gunung Merapi kembali meletus pagi ini sekitar pukul 10.04 WIB. Selain menyemburkan asap dan Abu, Merapi juga mengeluarkan awan panas ‘wedhus gembel’.
Sampai saat ini awan tebal masih menutupi sisi timur Merapi.

Mengutip informasi Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPTK), Bupati Sleman, Sri Purnomo mengatakan guguran awan panas mengarah ke Timur.

Advertisement

“Luncuran pertama mengarah ke Timur diperkirakan sejauh 7 kilometer,” kata Sri Purnomo di posko utama penanggulangan bencana alam Gunung Merapi di Pakem, Sleman, Yogyakarta, Senin (1/11).

Pasca letusan tadi pagi, Gubernur Jogja, Sri Sultan Hamengkubuwono X merapat ke posko utama. Saat ini di ruang pertemuan, Sultan dan sejumlah pejabat sedang melakukan koordinasi.

Sementara, di lokasi-lokasi pengungsian makin dipadati warga yang turun dari lereng Merapi.
Beberapa kali pengumuman terdengar dari pengeras suara. Tak hanya warga yang waspada, petugas di garis depan juga tak boleh lengah.

Advertisement

“Petugas SAR diminta mengimbau anak buahnya yang berada di sisi Kaliurang untuk segera turun, dikhawatirkan ada perubahan arah angin, awan panas bisa berbelok,” kata pengumuman dari pengeras suara.

Ini adalah kali ketiganya Merapi meletus. Letusan pertama terjadi pada 26 Oktober lalu, Merapi memuntahkan awan panas dan abu. Saat itu, 35 orang tewas termasuk juru kunci Merapi, Mbah Maridjan, dan wartawan VIVAnews.com, Yuniawan Wahyu Nugroho. Yuniawan tewas saat mencoba menjemput sang penjaga Merapi.

Sementara, letusan kedua terjadi pada Sabtu 30 Oktober 2010 Merapi meletus. Letusan itu terbilang dahsyat — tinggi asap sampai 3,5 kilometer dan menyebabkan hujan abu sampai radius 20 kilometer.

Advertisement

vivanews/rif

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif