News
Senin, 1 November 2010 - 13:45 WIB

Sultan: Sumbang korban Merapi dengan pasang 'bendera', kuno!

Redaksi Solopos.com  /  Nadhiroh  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Sleman–Gubernur DIY Sultan HB X mencium ada gejala pemanfaatan korban letusan Gunung Merapi oleh kelompok tertentu yang menyalurkan bantuan. Sultan berpendapat, menyumbang itu harus ikhlas.

“Saya kok melihat itu ada gejala pemanfaatan korban. Seolah-olah korban dimanfaatkan untuk kelompok lain. Kan tidak harus pasang bendera, foto dan dimasukkan ke koran, itu kuno,” kata Sultan.

Advertisement

Kritik ini disampaikan Sultan di Posko Utama Pakem, Sleman, Yogyakarta, Senin (1/11). Sultan di lokasi tersebut untuk melakukan koordinasi dengan Wakil Bupati Sleman Yuni Satia Rahayu.

Sultan mengimbau agar donatur lebih baik memasang bendera merah putih. “Menyumbang itu harus jujur dan ikhlas. Kalau perlu menancapkan bendera merah putih setinggi-tingginya,” ujar Sultan.

Menurut dia, belum ada bantuan dari luar negeri. Bantuan selama ini masih mengalir dari dalam negeri.

Advertisement

Ia juga menegaskan tidak ada masalah terkait dana bagi korban letusan Gunung Merapi.

“APBD untuk kas-kas yang tidak perlu, dicoret dan dialihkan untuk pengungsian. Mau itu Rp 1 miliar, mau itu Rp 10 miliar, ratusan juta juga dicoret untuk kepentingan pengungsian,” papar Sultan yang terbalut baju safari warna abu-abu ini.

Donatur yang menggalang bantuan bagi korban letusan Gunung Merapi terus berdatangan. Penyumbang yang datang seringkali menyempatkan diri berfoto ria di depan ke Posko Utama Bencana Merapi. Sumbangan itu dikirim dari kalangan partai, perusahaan dan komunitas tertentu.

Advertisement

dtc/nad

Advertisement
Kata Kunci : Sumbang Korban Merapi
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif