News
Senin, 1 November 2010 - 17:14 WIB

DPRD desak Pemprov cairkan bantuan bencana Merapi

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Semarang (Espos)–Komisi B DPRD Jateng mendesak Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng segera mencairkan dana bantuan untuk pengungsi bencana Gunung Merapi di Kabupaten Magelang, Boyolali, dan Klaten.

“Informasi yang kami peroleh anggaran dana Pemkab Magelang, Boyolali dan Klaten untuk kebutuhan makan pengungsi tinggal untuk beberapa hari saja,” kata Sekretaris Komisi B DPRD Jateng Yahya Haryoko di Semarang, Senin (01/11).

Advertisement

Menurut ia, biaya kebutuhan makan para pengungsi yakni Rp 3.000 per orang per hari, bila jumlah pengungsi mencapai 40.000 ribu orang maka dibutuhkan anggaran dana Rp 120.000 juta per hari.

Sedang anggaran bencana di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magelang, Boyolali, dan Pemkab Klaten senilai Rp 1,5 miliar sudah digunakan sejak beberapa hari lalu sehingga hampir habis.

“Bila Pemprov Jateng tak segera menyalurkan bantuan dana, pengungsi terancam kelaparan,” tandas anggota Dewan dari FPPP ini.

Advertisement

Sementara Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (Undip) Semarang mengirimkan bantuan tim tenaga medis untuk membantu korban dan pengungsi Merapi. Tim yang dietuai dr Abdul Mukhlis membuka Posko Kesehatan Siaga Bencana di tempat pengungsian Desa Nggulon, Kecamatan Salam, Magelang.

Pembantu Dekan I Fakultas Kedokteran Undip Prof Hertanto Hadisaputro mengungkapkan tim relawan membuka dua poliklinik di SDN I Nggulon dan Balaidesa Nggulon untuk memberikan pertolongan pertama.

“Namun ketika Sabtu (30/10) kembali terjadi erupsi letusan Gunung Merapi pengungsi menjadi bertambah, sehingga tim membuka satu poliklinik lagi di SDN 2 Nggulon. Sampai saat kurang lebih 3.300 orang pengungsi yang ada di penampungan tersebut,” jelas dia.

Advertisement

Sementara Palang Merah Indonesia (PMI) Jateng menerjunkan tim Tim Psikososial Suport Program (PSP) guna mendampingi anak-anak pengungsi yang mengalami trauma.

“Mulai Minggu (31/10) tim PSP PMI Jateng mulai melaksanakan program dukungan psikososial kepada anak-anak di pengungsian Srumbung,” ujar juru bicara PMI Jawa Tengah Nasir Jamaludin.

oto

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif