News
Kamis, 28 Oktober 2010 - 17:01 WIB

345 Bangkai sapi di Gunung Merapi dievakuasi

Redaksi Solopos.com  /  Nadhiroh  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Sleman--Sebanyak 345 bangkai sapi dan hewan lain milik warga dua desa, di Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, DIY, yang mati akibat awan panas Gunung Merapi dievakuasi dan dikuburkan agar tidak menimbulkan penyakit.

“Ternak sapi yang mati tersebut tersebar di dua dusun, yakni Dusun Kinahrejo dan Pelemsari, Desa Umbulharjo serta Dusun Kaliadem, Desa Kepuharjo. Hewan tersebut mati karena terbakar abu panas Gunung Merapi pada Selasa sore,” kata Camat Cangkringan Samsul Bakri, Kamis.

Advertisement

Menurut dia, ternak yang mati tersebut mayoritas jenis sapi perah yang dipelihara kalangan warga di dusun-dusun lereng gunung yang terletak di Provinsi Jateng dan DIY.

“Banyak ditemukan sapi yang mati di dalam kandang. Ada yang dalam satu kandang berisi 10 ekor sapi dan ada yang lima ekor sapi. Kondisinya hampir semuanya gosong,” terangnya.

Ia menyampaikan bangkai-bangkai sapi tersebut setelah dievakuasi langsung dikubur di sekitar kandang dengan membuat lubang yang besar agar tidak menimbulkan penyakit dan bau tidak sedap.

Advertisement

“Kondisi sapi yang mati tersebut sudah rusak sehingga tidak mungkin untuk dievakuasi dan dikubur dalam satu lokasi karena sudah sangat bau dan dikhawatirkan jika diangkat terlalu lama bisa pecah,” imbuhnya.

Samsul mengharapkan pengevakuasian bangka sapi tersebut bisa secepatnya selesai sehingga tidak menimbulkan virus penyakit dan bau busuk di kalangan masyarakat yang tinggal di lereng gunung teraktif di Indonesia ini.

“Meskipun saat ini mayoritas masyarakat berada di barak pengungsian, namun jika bangkai sapi ini tidak segera dibersihkan maka dikhawatirkan bisa menimbulkan penyakit di kalangan masyarakat,” jelasnya.

Advertisement

ant/nad

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif