News
Jumat, 22 Oktober 2010 - 20:48 WIB

Sjahril Djohan sempat sobek amplop dan lihat uang suap untuk Susno

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta--Sjahril Djohan, terpidana kasus korupsi sempat menyobek amplop coklat yang berisi uang Rp 500 juta untuk memastikan berisi duit. Uang itu lalu diserahkan ke Komjen Susno Duadji sebagai uang pelicin supaya kasus PT Salmah Arowana Lestari (PT SAL) segera ditangani.

“Ada lima bendel uang pecahan Rp 100 ribu. Seribu persen itu uang,” kata Sjahril Djohan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jl Ampera Raya, Jumat (22/10).

Advertisement

Asal uang itu dari pengusaha Singapura, Ho Kian Huat supaya kasusnya segera ditangani Bareskrim. Lalu, Ho Kian menyewa Haposan Hutagalung sebagai pengacaranya. Jurus maut Haposan pun dimainkan yakni dengan menebar uang di Bareskrim.

Sayangnya, Haposan tidak mengenal dekat Komjen Susno. Dia pun meminta tolong Sjahril Djohan yang merupakan teman Susno untuk ‘membantu’ Haposan.

Setelah menyanggupi, Sjahril mendatangi Susno dan menanyakan perkembangan kasus SAL. Susno, kata Sjahril, mengatakan akan mengecek. Ketika menanyakan perkembangan pada pertemuan selanjutnya, menurut Sjahril, Susno memberi jawaban bersayap.

Advertisement

“Kasus Arowana kasus besar. Masa kosong-kosong bae,” kata Sjahril menirukan perkataan Susno yang dalam berbagai kesempatan selalu dibantah Susno maupun oleh pengacaranya soal duit Rp 500 juta.

Haposan menangkap kalimat ‘kosong-kosong bae’ sebagai kode permintaan uang. Malam harinya, ia ke rumah Susno di kawasan Fatmawati, Jaksel, bersama supir dan office boy di kantornya untuk menyetor upeti tersebut.

“Saya merasa diperas,” kelit Haposan usai Sjahril bersaksi.

Advertisement

dtc/tya

Advertisement
Kata Kunci : Susno Syahril
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif