SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
Jakarta–Delegasi Indonesia akan menghadiri Sidang Majelis Umum IPU (Inter-Parliamentary Union) ke-123 di Jenewa, Swiss 4 – 6 Oktober 2010.
“Kehadiran delegasi Indonesia dalam Sidang Majelis Umum IPU itu penting untuk memperjuangkan sejumlah kepentingan nasional, diantaranya menagih komitmen negara-negara maju untuk membantu mencapai target Millennium Development Goals (MDGs) pada 2015,” ujar Ketua Delegasi sekaligus Ketua Panitia Kerja (Panja) MDGs DPR RI, Dr Nurhayati Ali Assegaf, di ruang kerja BKSAP (Badan Kerjasama Antar Parlemen) DPR RI Jakarta, Kamis (30/9).
Menurut Nurhayati, untuk menagih komitmen negara-negara maju tersebut, delegasi Indonesia di sela-sela sidang akan mengadakan pertemuan bilateral dengan sejumlah negara maju seperti Inggris, Perancis, Jerman, dan Australia.
Di samping itu, delegasi Indonesia juga akan melobi negara-negara maju tersebut untuk menekan Israel agar menghentikan pembangunan permukiman ilegal di Yerusalem Timur.
“Penolakan Israel baru-baru ini untuk melanjutkan moratorium (pembekuan) permukiman Yahudi yang berakhir pada Minggu (26/9) malam telah membahayakan perundingan damai Israel-Palestina yang secara otomatis juga mengancam perdamaian Timur Tengah dan dunia,” lanjut Nurhayati yang juga menduduki posisi sebagai Wakil Presiden I Komite Parlemen Perempuan IPU.
Sidang Umum IPU kali ini akan membahas tiga topik diskusi panel yaitu “Payung Hukum untuk Mencegah Kekerasan Pemilu,” “Peran Parlemen dalam Pembangunan Berkelanjutan,” dan “Transparansi dan Akuntabilitas Pendanaan Partai Politik dan Kampanye Pemilu.”
Sementara itu para anggota delegasi Indonesia dalam Sidang Majelis Umum IPU kali ini terdiri dari M. Najib (Komisi I), Ferari Romawi (Komisi VII), Max Sopacua (Komisi I), Enggartiasto Lukita (Komisi I), dan Helmy Fauzi (Komisi I).
tya/*