Batang–Lembaga Swadaya Masyarakat Kelompok Pelayanan Kemasyarakatan Jawa Tengah, mendesak Kejaksaan Negeri Kabupaten Batang mengungkap semua kasus korupsi yang ada di daerah setempat yang mencapai miliaran rupiah.
“Selama ini, kami masih menilai Kejaksaan Negeri Batang masih terkesan ‘tebang pilih’ dalam mengungkap kasus korupsi di Batang,” kata Ketua LSM Kelompok Pelayanan Kemasyarakatan, Musyawak Mashadi di Batang, Rabu (29/9).
Ia menilai selama ini Kejari Batang sudah bekerja cukup baik dengan berani menetapkan sejumlah pejabat pemerintah kabupaten setempat sebagai tersangka kasus proyek pembangunan.
Namun, kata dia, Kejari juga harus berani untuk mengungkapkan dua kasus korupsi proyek pembangunan gedung pelelangan ikan di Klidang Lor dan proyek pengaspalan jalan di sebelah gedung PPIP hingga Warungasem.
“Kami menghargai gebrakan Kejari mengusut sejumlah perkara proyek pembangunan. Namun, jangan ‘tebang pilih’ karena selama ini ada dua proyek yang nilainya mencapai Rp 1 miliar belum tersentuh,” katanya.
Sementara itu, Kajari Batang Johny Manurung mengaku sudah menerima surat desakan dari LSM itu. Namun, Kejari meminta LSM Kelompok Pelayanan Masyarakat memberikan data dan fakta yang lebih akurat.
“Kami berharap ada tambahan data yang lebih rinci, siapa mafia proyeknya, di mana dugan penyimpanganya, dan berapa nilainya sehingga tidak menimbulkan fitnah saat ditindaklanjuti,” katanya.
Ia mengatakan, Kejari Batang akan terus mengusut perkara penyimpangan proyek pembangunan dan meminta LSM juga siap menjadi saksi jika perkara yang dilaporkan ditindaklanjuti.
“Yang jelas, kami tidak akan ‘tebang pilih’ dalam penegakan hukum. Siapa pun orangnya jika terbukti pasti akan kami tindaklanjuti,” katanya.
ant/rif