Soloraya
Rabu, 29 September 2010 - 23:43 WIB

Berpolemik, pembangunan Terminal Tirtonadi jalan terus

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Espos)–Meski masih berpolemik namun pembangunan Terminal Tirtonadi tahap kedua pada tahun ini terus berjalan. Berdasar pantauan, pembangunan Terminal Tirtonadi yang sudah berjalan sekitar sepekan ini dikerjakan oleh PT Leo Tunggal Mandiri.

Hal itu mengacu kepada papan pengumuman pengerjaan yang dipasang di bagian depan terminal. Masih berdasarkan papan pengumuman, kontrak pengerjaan rehabilitasi pembangunan Terminal Solo tahap kedua ini bersumber dari APBN senilai Rp 7,1 miliar. Sementara surat perintah kerja (SPK) telah dimulai sejak Juli lalu dengan waktu pengerjaan selama 150 hari.

Advertisement

Sebaliknya, sebelum ini berdasarkan hasil lelang terminal tahap kedua yang dilaksanakan Dinas Perhubungan (Dishub) sebagai otoritas pengelola anggaran, pemenang lelang adalah PT Karsa Bayu dengan nilai kontrak Rp 12,5 miliar.

Meski sudah ditentukan pemenangnya, namun demikian keputusan panitia lelang maupun Dishub tersebut masih menjadi polemik lantaran penawar terendah pertama yakni PT Hutama Karya (HK) mengajukan pengaduan atas lelang yang mereka nilai tidak sesuai prosedur. Pengaduan itu disampaikan kepada PT HK kepada pejabat pembuat komitmen (PPK) dengan tembusan panitia lelang, walikota, DPRD hingga Kejaksaan Negeri (Kejari).

Mengenai pembangunan Terminal Tirtonadi yang masih diteruskan, petugas keamanan pembangunan terminal, Heri menolak berkomentar. Dia bahkan melarang wartawan mengambil gambar serta memasuki lokasi pembangunan terminal.

Advertisement

Sementara itu saat dikonfirmasi melalui telepon seluler, Kepala Dishub, Yosca Herman Soedrajat tidak mengangkatnya. Hal yang sama juga terjadi pada Ketua tim lelang pembangunan terminal, Dodik yang handphone (HP-nya) tidak aktif. Pun, Direktur PT Karsa Bayu, Susilo Handoko yang merupakan pemenang lelang, HP-nya tidak diaktifkan.

Sekretaris Komisi III, Umar Hasyim ketika ditanya mengenai keberadaan PT Leo Tunggal Mandiri sebagai kontraktor yang mengerjakan rehab terminal menjawab tidak tahu. “Kalau saya ditanya mengenai PT Leo Tunggal Mandiri, terus terang saya tidak tahu. Sebab sebagai anggota komisi, yang saya tahu pemenang lelang adalah PT Karsa Bayu. Sedang lelang yang saya hadiri adalah lelang pembangunan terminal senilai Rp 14,6 miliar bukan Rp 7,1 miliar,” jelasnya.

Lebih lanjut, Umar menambahkan, pihaknya juga mempertanyakan mengenai diteruskannya pembangunan terminal padahal statusnya sekarang masih berpolemik. “Bukankah sekarang ini ada kontraktor yang menganggap lelang masih belum selesai, lalu kenapa kok pengerjaan terminal tetap diteruskan. Hal ini lah yang nanti akan kami tanyakan dalam agenda klarifikasi dengan Dishub pada Jumat nanti,” ujar dia.

aps

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif