SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
Jakarta–Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali menggelar rapat penetapan lokasi pemondokan jamaah haji di tanah suci, Makkah. Seperti tahun-tahun sebelumnya, penetapan dilakukan dengan cara Qur’ah (undian).
“Qur’ah dilakukan sebagai mekanisme penetapan jamaah di Makkah, karena dianggap sebagai cara yang adil agar tidak ada yang merasa tak diperhatikan,” kata Suryadharma Ali dalam sambutannya di acara ‘Qur’ah Maktab Jemaah Haji di Mekkah’ di Hotel Sheraton Media, Jl Gunung Sahari, Jakarta, Selasa (28/9).
Menag mengatakan pentetapan lokasi pemondokan di tanah suci merupakan hal yang sangat vital terkait kenyamanan para jamaah. Untuk itu Kementerian Agama menurunkan sembilan tim dari unsur Direktorat Jenderal Haji dan Konjen agar bisa mendapat rumah yang cukup dekat dari Masjidil Harom dengan harga logis.
“Namun, karena persaingan seluruh negara ini bukan hal mudah,” ujar Menag.
Ia menjelaskan tim sudah melakukan hal terbaik karena jumlah gedung yang disewa lebih banyak dengan lokasi yang lebih familiar. Ada 71 maktab yang terdiri dari 374 rumah. 374 Rumah tersebut berkapasitas 200.855 jamaah.
“210 Rumah ada di ring I (jarak 2.000 meter dari Masjidil Harom), 164 rumah di ring II (jarak 2 ribu sampai 4.000 meter),” kata dia.
Dia juga menambahkan untuk pelaksanaan haji 1431 H ini, 125.845 jamaah (63%) ada di ring I, dan 75.010 jamaah (37 persen) di ring II. “Ini mengalami peningkatan. Tahun lalu hanya 27% yang di ring I. Jaraknya juga kian dekat. Kalau dulu ring II paling jauh 7.000 meter, sekarang 4.000 meter,” imbuhnya.
Mekanisme Qur’ah dilakukan dengan sistem komputerisasi. Menag dan ketua kantor wilayah Kementerian Agama seluruh Indonesia memencet tombol untuk menentukan maktab suatu kloter. Acara Qur’ah dihadiri Dubes RI untuk Kerajaan Arab Saudi. Konjen, serta Kepala Kanwil Kementerian Agama seluruh Indonesia.
dtc/try