SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
Jakarta – Panitia Kerja RUU Pramuka Komisi X DPR baru saja pulang melawat Afsel, Jepang dan Korsel. Rombongan yang dapat jatah studi banding ke Jepang mengaku takjub melihat seragam kepanduan yang lebih gaul ketimbang Pramuka Indonesia.
“Seragamnya gaul, warnanya cokelat yang gimana gitu. Di luar negeri mereka mendesain betul seragam Pramuka,” ujar anggota Panja RUU Pramuka dari Fraksi PKB DPR, Hanif Dhakiri, dalam diskusi di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (28/9/2010).
Selain itu, DPR juga disuguhi ratusan produk keterampilan Pramuka. Pramuka di Jepang, kata Hanif, membiayai sendiri kegiatan mereka dengan produk tersebut.
“Dari kaos sampai cukur jenggot semuanya produk mereka sendiri. Dari situlah mereka mengembangkan kegiatannya,” terang Hanif.
Lebih dari itu, Hanif menambahkan, parlemen di Jepang sangat memperhatikan organisasi kepanduan di sana. Di Parlemen pun dibentuk kaukus kepanduan.
“Kami ingin kalau bisa di DPR kita ada kaukus pramuka untuk pembentukan karakter yang bermoral etika,” usul Hanif.
Kemandirian
Hal yang akan dicontoh DPR dari kegiatan kepanduan di luar negeri adalah kemandirian. Diharapkan Pramuka mampu mengidupi dirinya sendiri.
“Kita harap bisa seperti di Afrika Selatan ketika Pramuka menyewakan bumi perkemahan untuk menjalankan kegiatannya,” papar Ketua Panja Pramuka, Hakam Naja.
Kemudian anggaran Pramuka yang selama ini berbentuk block grant akan diubah. “Kami akan arahkan anggaran bentuk program langsung ke sekolah sasaran,” tutupnya.
dtc/nad