SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
Solo (Espos)–Timnas Indonesia akhirnya harus menerima posisi sebagai tim terlemah di ajang Piala AFF U-16, setelah gagal mengulang revans kala menghadapi Timor Leste. Pasukan Merah-Putih harus menerima kenyataan dibantai oleh skuat Lafaek, julukan Timor Leste, 2-0 pada partai perebutan juara tiga di Stadion Manahan, Solo, Minggu (26/9).
Dengan kekalahan ini, tuan rumah Indonesia menjadi satu-satunya tim yang tidak menggondol gelar satu pun di ajang Piala AFF U-16. Sementara, Timor Leste menempatkan diri menjadi juara tiga di ajang yang kali pertama diikuti.
Pelatih Timnas U-16, Mundari Karya menganggap stamina buruk yang dimiliki para pemainnya menjadi biang kegagalan timnya atas Timor Leste. Jadwal pertandingan yang padat, dengan empat kali laga dalam satu minggu menjadi penyebab menurunnya performa skuat Merah-Putih.
“Dari awal tiba di Solo, kami sudah memprediksi stamina pemain yang pas-pasan akan menjadi kendala bagi performa tim. Kami belum siap menghadapi kompetisi yang padat dan menguras fisik pemain,” ujar arsitek Timnas Mundari Karya saat sesi jumpa pers seusai pertandingan.
Mundari menyatakan pada laga melawan Timor Leste, ia sempat beberapa kali melakukan rotasi pemain. Pemain depan ia tarik dan digantikan dengan gelandang untuk meredam serangan Timor Leste. Namun, kurangnya pengalaman serta persiapan tim menjadikan para pemainnya tidak bisa mengimbangi skill individu para pemain Timor Leste.
Selepas ajang tersebut, Mundari mengaku memiliki pekerjaan rumah yang besar yang harus segera diselesaikan saat timnya menjalani pemusatan latihan di Malang. Ia akan menitikberatkan pembenahan pada stamina dan fisik pemain sebelum berangkat ke Piala AFC U-16 di Taskhent, Uzbekistan, 24 Oktober-7 November mendatang.
m89