Klaten (Espos)--Angin puting beliung memporak-porandakan wilayah Kabupaten Klaten, Sabtu (25/9) siang.
Hembusan angin kencang menyergap hampir di seluruh kecamatan, namun kerusakan cukup parah terjadi di Kecamatan Kebonarum, Trucuk, Klaten Selatan, Jatinom, Wedi, Juwiring, Klaten Tengah, Prambanan, Ngawen, dan Jogonalan.
Satu korban diketahui tewas, yakni Sohiyem, 65, warga Dusun Randulanang, Desa Randulanang, Kecamatan Jatinom.
Dia tewas lantaran tertimpa pohon tumbang saat berupaya menyelamatkan diri dari terjangan angin puting beliung. Sementara, Bayu, 10, warga Randulanang, Jatinom; Sriyanto, 40 dan Nuning Kusrini, 30 terluka akibat tertimpa pohon saat melintas di jalan setempat.
Terjangan angin lisus juga merobohkan satu rumah di Desa Bolopleret, Kecamatan Juwiring serta joglo balaidesa Sengon, Kecamatan Prambanan. Puluhan rumah warga juga dilaporkan mengalami kerusakan seperti genteng dan seng beterbangan.
Selain itu, sedikitnya 13 los tembakau di Kebonarum dan Klaten Selatan rata dengan tanah. Di kawasan Klaten Kota hingga Bendogantungan, sejumlah baliho ambruk.
Ninik, 40, warga Gayamprit, Klaten Selatan mengatakan, angin kencang bertiup menjelang pukul 14.00 WIB.
“Tiba-tiba ada suara menderu disusul angin kencang berputar-putar yang membuat dahan pohon patah dan daun-daun berguguran,” jelasnya. Setelah itu, awan hitam terkumpul di langit disusul hujan gerimis. Ibu tiga anak itu menuturkan, dirinya langsung panik dan berlari keluar rumah.
Sementara di Desa Basin, Kebonarum, satu unit los pengeringan tembakau roboh menutupi jalan Kebonarum-Deles. Bangunan los yang ambruk juga menimpa satu truk serta satu mobil bak terbuka yang kebetulan lewat.
Tak ada korban jiwa dalam kejadian itu, namun akses jalan terhenti total. Warga bersama personel SAR yang terjun ke lokasi bahu-membahu membersihkan reruntuhan los seluas 2.500 m2 itu.
rei