Sragen (Espos)–Kapolres Sragen AKBP IB Putra Narendra memerintahkan semua personel Polri di 20 Polsek di Bumi Sukowati tetap waspada terhadap ancaman terorisme di wilayahnya masing-masing. Kapolres juga meminta personel Polsek untuk mengecek persenjataan.
Penegasan Kapolres Sragen AKBP IB Putra Narendra disampaikan saat dihubungi Espos, Sabtu (25/9), melalui telepon selulernya. Menurut dia, antisipasi ancaman terorisme tidak hanya dilakukan personel kepolisian, melainkan juga dilakukan oleh personel perlindungan masyarakat (Linmas).
“Kami tidak melakukan penambahan persenjataan, hanya semua persenjataan di Polsek dicek ulang. Pengecekan senjata dilakukan sebagai langkah antisipasi jika terjadi serangan mendadak seperti yang terjadi di Mapolsek Hamparan Teras, Medan beberapa waktu lalu,” tegas Kapolres.
Menurut Kapolres, langkah itu sebagai tindak lanjut atas perintah Kapolda Jateng Irjen Pol Edward Aritonang. Kapolres juga melakukan panggilan luar biasa (PLB) terhadap 20 Polsek di Bumi Sukowati.
“Kami tidak memfokuskan pada daerah-daerah tertentu, seperti di Masaran, Sidoharjo maupun di Sambungmacan, melainkan di semua Polsek. Terkait lokasi rumah DPO (daftar pencari orang-red) Iskandar Zulkarnaen di Masaran, kami tetap melakukan pemantauan khusus,” imbuhnya.
Terpisah Kapolsek Sidoharjo AKP Sutanto menyatakan belum ada ancaman terorisme di wilayah Sidoharjo. Persiapan pengamanan Linmas, kata dia, sebagai upaya antisipasi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas).
Sementara Kepala Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpol & Linmas) Sragen, Wangsit Sungkono belum mendapatkan perintah terkait antisipasi terorisme dengan penempatan personel Linmas di setiap kecamatan. “Kami belum mendapat perintah, jadi kami juga belum mengerahkan personel Linmas,” tambahnya.
trh