Hal itu disampaikan Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad dalam konferensi pers di New York, AS di sela-sela sidang tahunan Majelis Umum PBB. Menurut Ahmadinejad, pertemuan yang akan diadakan pada Oktober itu telah direncanakan sejak lama.
Ditegaskan Ahmadinejad, setiap pembicaraan dengan negara-negara Barat harus dilakukan sesuai prinsip “keadilan dan respek”.
Menurut Ahmadinejad, beberapa anggota dari enam negara yang ikut dalam negosiasi nuklir Iran — Inggris, China, Prancis, Jerman, Rusia dan AS — telah mengadakan kontak dengan Menteri Luar Negeri Iran Manouchehr Mottaki di sela-sela sidang Majelis Umum PBB.
Ahmadinejad tidak memberikan keterangan detail mengenai pertemuan tersebut. Hanya dikatakannya bahwa pertemuan para menteri tersebut berlangsung natural.
“Karena itulah Anda datang ke PBB untuk melakukan pertemuan-pertemuan ini,” ujar Ahmadinejad seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (25/9).
Ahmadinejad juga mengatakan, tak ada kontak dengan pemerintah AS selama di New York.
Pemerintah AS dan negara-negara lainnya telah lama menuding Iran diam-diam berupaya mengembangkan senjata nuklir lewat program nuklir yang dijalankannya.
Namun pemerintah Iran berulang kali membantahnya. Ditegaskan bahwa program nuklir Iran semata-mata untuk tujuan damai, yakni sebagai pembangkit energi untuk kepentingan sipil.
dtc/nad