News
Sabtu, 25 September 2010 - 00:13 WIB

Asppro bukan tukang "kepruk"

Redaksi Solopos.com  /  Nadhiroh  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Espos)--Pendiri Asosiasi Perusahaan dan Praktisi Periklanan Solo (Asppro) berharap Asppro ke depan bisa menjadi second opinion serta mitra kerja yang baik bagi Pemerintah Kota (Pemkot) Solo.

“Saya berharap Asppro bukan asosiasi tukang kepruk” yang hanya bisa mengkritisi dan menghalangi kebijakan Pemkot, terutama saat menjelang lelang, tanpa ada langkah nyata,” tutur salah satu pendiri Asppro, Irfan Sutikno, menanggapi agenda Musyawarah Anggota (Musang) Asppro, yang akan dilaksanakan hari ini, Sabtu (25/9).

Advertisement

Irfan menyampaikan apresiasinya kepada empat kandidat Ketua Asppro, yakni Dwi Anggoro dari Re Born Advertising, Wibowo Tri dari Gong Advertising dan Ginda Verah Triawan dari Be Com, dan M Qoyiim dari Refo Media. Salah satu kandidat akan menggantikan Bambang Nugroho.

“Saya yakin keempat kandidat itu mempunyai komitmen untuk membangun kembali fondasi Asppro agar bisa menjadi asosiasi yang lebih matang,” tutur Irfan, saat ditemui Espos, di ruang kerjanya, Jumat (24/9).

Agenda Musang tahun ini, lanjut Irfan, diharapkan bisa jadi momentum bagi Asppro untuk menjadi asosiasi yang cerdas bersikap dan pandai mengambil peran.

Advertisement

Terutama di hadapan Pemkot Solo. Irfan ingin, agar hubungan Asppro dengan Pemkot adalah sebagai mitra bukan lawan bisnis, yang bisa memberikan pendewasaan bagi asosiasi, serta peluang pasar bagi anggota Asppro.

“Dengan kondisi perekonomian Kota Solo saat ini termasuk Solo yang sudah mencanangkan diri sebagai kota kreatif, tentunya Asppro bisa ambil bagian yang bisa meningkatkan volume pasar, tentunya setiap peluang pasar itu bisa dimanfaatkan untuk kepentingan bersama tanpa ada tindakan saling tabrak apalagi persaingan yang tidak sehat.”

haw

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif