Boyolali (Espos)–Sejumlah warga yang berada di kawasan rawan bencana (KRB) II dan III letusan Gunung Merapi yang berada di Kabupaten Boyolali, Jumat (24/9), masih melakukan aktivitas seperti biasa, meski pihak Badan Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) telah menaikkan status Gunung Merapi dari aktif normal menjadi waspada.
Dari pantauan Espos, Jumat, terlihat warga tetap melaksanakan aktivitas bekerja di kebun sayur miliknya. Selain itu, beberapa warga juga mencari rumput untuk hewan ternaknya di sekitar puncak Merapi.
Bahkan, sebagian besar warga juga tidak mengetahui jika sudah ada peningkatan status Gunung Merapi.
Salah seorang warga Desa Tlogolele, Kecamatan Selo, Suparmin menuturkan dirinya tidak mengetahui jika Merapi sudah ditingkatkan statusnya menjadi waspada.
“Saya belum memperoleh informasi apapun terkait adanya peningkatan (status) itu. Kalau pun ada peningkatan saya juga tetap melakukan aktivitas bertani,” ujarnya kepada Espos di kediamannya, Jumat.
Ditambahkan Suparmin, dirinya dan keluarganya tetap waspada jika ada perubahan terkait aktivitas vulkanik di Merapi. Dirinya juga akan mengungsi ke tempat yang aman, jika kondisi Merapi seperti tahun 2006 silam, yang mengeluarkan debu vulkanik dan material.
“Jelas waspada kalau ada peningkatan lagi. Biasanya itu kan terjadi empat tahun sekali. Saya juga akan mengungsi jika kondisi tidak memungkinkan,” tambah dia.
Desa Tlogolele sendiri, jelas Suparmin, merupakan desa terdekat dengan puncak Merapi dan berada di pinggir Kali Apu yang merupakan salah satu aliran material dari puncak Merapi.
fid