Soloraya
Jumat, 24 September 2010 - 03:30 WIB

Dari hasil panen padi, Mbah Wasrun menuju Tanah Suci

Redaksi Solopos.com  /  Nadhiroh  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Karanganyar (Espos)--Menunaikan ibadah haji, hukumnya memang wajib bagi orang Islam yang telah memiliki kemampuan.

Jika memang telah memiliki kemampuan, baik secara jasmani dan rohani, kesempatan, serta finansial, tidak ada alasan bagi kaum muslim untuk tidak menunaikan ibadah haji.

Advertisement

Semangat itulah yang selalu dipegang oleh Wasrun Wiryo Wijoyo, kakek berusia 86 tahun, untuk segera menunaikan ibadah haji. Pria yang disapa Mbah Wasrun merupakan calon haji tertua dari Kabupaten Karanganyar, pada 2010 ini.

Ia telah menyiapkan segala sesuatu untuk pergi haji, selama beberapa tahun. Terutama uang tabungan haji. Karena itu, setap kali panen padi, Mbah Wasrun selalu menyisihkan uangnya untuk tabungan haji.

“Saya juga dibantu anak-anak saya,” ujar Wasrun saat berbincang dengan Espos di sela-sela manasik haji, di Rumah Dinas Bupati Karanganyar, Kamis (23/9) pagi.

Advertisement

Kakek yang memiliki enam putra dan 20 cucu ini mengaku tak takut jika naik pesawat, menuju Mekah. Pasalnya, pada zaman dulu saat perang melawan penjajah, ia sudah sangat akrab naik pesawat. Jadi, kata dia, tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

“Saya ini kan veteran perang,” tutur kakek yang sudah ompong ini, kalem.

Mbah Wasrun pun berangkat ke Tanah Suci sendirian. Tidak ada pihak keluarga yang turut mendampinginya.

Advertisement

Beda halnya dengan Vina Puji Lestari, calon haji termuda dari Karanganyar. Perempuan berusia 21 tahun ini berangkat ke Tanah Suci bersama kedua orangtuanya, Siti Kopsah dan Suwardi.

“Kami sekeluarga memang sejak dua tahun lalu, berniat mendaftarkan diri pergi haji, sekeluarga,” ujar Vina. Bagi Vina sekeluarga, pergi haji merupakan pengalaman pertama.

Farid Syafrodhi

Advertisement
Kata Kunci : Mbah Wasrun Tanah Suci
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif