News
Jumat, 24 September 2010 - 08:54 WIB

Anggota Paskibraka puteri ditampar dan ditelanjangi

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Tidak hanya mendapat pelecehan dari seniornya selama pemusatan latihan, namun terungkap juga anggota Paskibraka DKI Jakarta angkatan 2010 juga kerap mendapat kekerasan.

Dokumen pengakuan anggota Paskibraka yang didapat vivanews.com, Jumat (24/9), misalnya mengisahkan sebuah peristiwa pada Minggu 4 Juli 2010. Ketika itu sejumlah peserta wanita, oleh para senior mereka yang juga sama-sama perempuan, kembali diminta berbaris di depan pintu kamar tidur.

Advertisement

Pada hitungan kesepuluh diminta membuka seluruh baju mereka lagi. Sembari membawa gayung dan sikat gigi, mereka diminta berbaris dengan sikap sempurna di depan pintu kamar mandi, masih dalam keadaan telanjang bulat.

Perpeloncoan di luar batas kepatutan ini terjadi hingga keesokan harinya. Selain ditelanjangi, mereka juga mendapat hukuman di luar batas. Salah satunya, sebagaimana tertera dalam naskah kesaksian itu, terjadi pada Minggu malam, 4 Juli 2010.

Salah seorang peserta putri bersaksi bagaimana sekitar pukul 23.00 WIB dia digelandang ke kamar salah satu seniornya ketika peserta yang lain sedang tidur pulas. Tanpa jelas apa salahnya, ia tanpa ampun diperintahkah untuk push-up, sit-up dan berjalan jinjit sekitar 30 menit.

Advertisement

Keesokan harinya, empat peserta putri mengaku ditampar sampai jatuh karena dinilai salah posisi saat melakukan push-up. Yang lebih sering menerima siksaan adalah mereka yang menjabat sebagai ‘Ibu Barak.’

Tak cuma itu, salah satu anggota Paskibraka putri juga mengaku dihukum berjalan jongkok sembari bugil pada 6 Juli 2010. Penyebabnya sepele: salah membawa pakaian ganti dari kamar mandi hingga ke kamar tidur.

Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Hadi Supeno, memastikan kesaksian ini memang benar adanya. Keterangan ini disampaikan orangtua korban kepada KPAI. Karena itu KPAI mendesak Dinas Olah Raga Daerah DKI Jakarta untuk bertanggungjawab dan meminta maaf. “Kejadian itu berlangsung hingga delapan kali sejak hari pertama hingga 6 Juli 2010,” ujar Hadi.

rif

Advertisement

Advertisement
Kata Kunci : Pelecehan Paskibraka
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif