Boyolali (Espos)–Serapan penggunaan pupuk kimia tahun 2010 di Boyolali mengalami penurunan dibanding tahun lalu.
Kepala Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan (Dispertanbunhut) Juwaris mengatakan hingga musim tanam (MT) III, serapan pupuk di Boyolali baru sekitar 60 persen dari kuota tahun 2010 sebanyak 31.000 ton. “Padahal sesuai perencanaan hingga MT III ditargetkan bisa terserap 67 persen dari kuota pupuk tahun 2010,” ujarnya kepada wartawan, Kamis (23/9).
Juwaris menambahkan serapan penggunaan pupuk kimia ini menurun, karena para petani sudah banyak beralih menanam palawija yang membutuhkan serapan pupuk kecil. Selain itu, penurunan itu juga dikarenakan banyaknya menggunakan pupuk organik dan adanya kenaikan harga pupuk kimia.
fid