SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
Jakarta–Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Kamis pagi (23/9), turun 12 poin menjadi Rp 8.960-Rp 8.970 per dolar dibanding penutupan hari sebelumnya Rp 8.948-Rp 8.958, karena aksi ambil untung yang dilakukan pelaku pasar.
Analis Valas PT Millienium Danatama Securities, Ahmad Riyadi di Jakarta Kamis mengatakan, pelaku pasar menilai saatnya melepas rupiah untuk mencari untung setelah pada hari sebelumnya mengalami kenaikan cukup tajam.
“Aksi lepas itu terjadi karena rupiah menguat mencapai Rp 8.943 per dolar di bawah angka batas psikologis Rp 8.950 per dolar,” katanya.
Rupiah, menurut dia mengalami koreksi harga relatif masih kecil, yang menunjukkan peluang untuk naik masih besar. Apalagi euro terhadap dolar AS menguat, karena Amerika Serikat menginginkan mata uang asing AS itu melemah, katanya.
Euro menguat menjadi 1,3383 dolar dari 1,3263 dolar, terhadap mata uang Jepang, dolar turun menjadi 84,37 yen dari 85,02 yen. Euro naik menjadi 112,92 yen dari 112,76 yen.
Menurut dia, penurunan rupiah ini hanya karena pelaku pasar mencari untung, namun aksi lepas itu cenderung agak hati-hati.
“Kami optimis peluang rupiah untuk naik lagi masih cukup besar, ” ucapnya.
Ia mengatakan, rupiah akan dapat mencapai level Rp 8.900 per dolar, karena komitmen pelaku asing yang akan meningkatkan investasi di pasar. Pelaku asing optimis bahwa pasar Indonesia masih memberikan keuntungan lebih besar, apalagi kecenderungan pasar suku bunga bank akan bergerak naik, ucapnya.
Karena itu, rupiah pada siang nanti diperkirakan akan kembali membaik meski kenaikan relatif masih kecil setelah terkoreksi.”Kami optimis apabila tidak ada hambatan rupiah akan dapat bergerak naik, karena aksi lepas di pasar terhadap rupiah agak berkurang,” ucapnya.
ant/rif