Sport
Kamis, 23 September 2010 - 10:49 WIB

Bulutangkis harus berjuang ekstra keras di Guangzou

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Mantan pebulutangkis nasional Icuk Sugiarto menegaskan, tim bulu tangkis nasional (Timnas) harus berjuang ekstra keras untuk mempersembahkan  medali emas pada  Asian Games XVI di Guangzhou, 12-27 November 2010.

“Tumpuan tim bulu tangkis Indonesia masih ada pada Taufik Hidayat. Sedang tuan rumah China mengandalkan Lindan dan Malaysia menurunkan  Lee Chong Wei. Untuk menembus dua pilar itu Taufik harus bekerja ekstra keras,” ujar Icuk Sugiarto di Jakarta, Kamis (22/9).

Advertisement

Icuk mengatakan, Taufik memang bisa mengalahkan Lee Chong Wei di kejuaraan dunia di Perancis Agustus 2010. Namun pebulutangkis nomor satu dunia dari Malaysia saat itu tidak dalam kondisi prima.

Untuk itu Icuk berharap agar Taufik saat tampil di Asian Games XVI tidak meremehkan pebulutangkis asal Malaysia jika hendak meraih sukses maju ke final. Dengan strategi itulah diharapkan pemain bulutangkis Indonesia bisa menyumbang medali emas di Guangzhou.

Ketika disinggung dengan permainan Nova Widianto/Lilyana Natsir mantan juara dunia bulutangkis Indonesia itu mengatakan, mempunyai lawan imbang seperti pasangan dari Denmark dan tuan rumah China.

Advertisement

Di atas kertas ganda campuran nasional itu harus berjuang ekstra keras juga untuk melaju ke final. Bila hal itu tidak dipersiapkan dari sekarang maka hasilnya akan mengecewakan untuk meraih sukses di Asian Games XVI.

Icuk melanjutkan, bila di cabang bulu tangkis yang menjadi andalan Indonesia cukup berat meraih medali emas di Guangzhou, bagaimana dengan cabang lainnya.

Hal itu yang membuat Icuk prihatin terhadap target yang dibebankan pada Kontingen Indonesia untuk meraih 15 medali emas di Asian Games XVI Guangzhou, November 2010.

Advertisement

Seharusnya KONI/KOI dan Menpora realistis melihat perkembangan prestasi atlet nasional. Dengan harapan tidak gegabah memasang target pada atlet yang turun di Asian Games XVI.

Melalui target yang dicanangkan katanya, bisa membangkitkan semangat atlet atau malah sebaliknya menjadi bumerang. Bila hal itu terjadi, maka sangat merugikan Kontingen Indonesia bila gagal memperbaiki prestasi yang pernah diukir di Asian Games XV di Doha, Qatar tahun 2006 dengan 2 emas, 4 perak dan 14 perunggu itu.

ant/rif

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif