SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
Wonogiri (Espos)–Permohonan kartu keluarga (KK) di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Kabupaten Wonogiri selama tiga bulan terakhir membeludak. Dalam sehari bisa mencapai 1.000 permohonan. Sayangnya, hal itu tidak diimbangi dengan ketersediaan blangko yang cukup.
Kepala Dispendukcapil Wonogiri, Soemarjoto, saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Rabu (22/9) mengungkapkan pada 2005 lalu ada perubahan kebijakan tentang KK, dari KK lama yang memiliki batas masa berlaku lima tahun ke KK baru yang tidak memiliki masa berlaku.
“Nah, warga yang masih menggunakan KK lama, tahun 2010 ini kan habis masa berlakunya dan harus diganti dengan KK baru. Itulah yang menyebabkan permohonan KK sejak Juli lalu meningkat. Sayangnya, persediaan blangko KK di gudang kami sudah menipis,” ungkap Soemarjoto.
Menurut Soemarjoto, stok blangko di Dispendukcapil dalam setahun idealnya sama dengan jumlah keluarga di seluruh Kabupaten Wonogiri yaitu 374.201 keluarga, ditambah 10% untuk cadangan. Namun, dana yang dianggarkan dalam APBD hanya berhasil memenuhi 15% dari kebutuhan tersebut.
Soemarjoto menambahkan situasi jadi semakin sulit karena kebijakan KK baru tanpa batas masa berlaku namun harus di-update setiap ada perubahan, membuat kebutuhan blangko KK sulit diprediksi. “Saat ini di kantor kami (Dispendukcapil) hanya tersisa dua boks blangko masing-masing berisi 800 set. Jika permintaan terus meningkat seperti sekarang, paling lama persediaan itu bertahan kurang dari sepekan,” katanya.
Jika sampai terjadi kehabisan stok blangko, sementara permintaan terus berdatangan, Soemarjoto mengatakan siap meminta izin Bupati menerbitkan KK sementara dari kertas putih biasa. Hal itu pernah terjadi pada Mei 2010 lalu, di mana stok blangko KK benar-benar habis.
shs