SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
Solo (Espos)–Jajaran Polresta Solo mengambil sampel DNA pembanding dari pihak keluarga korban tewas asli Solo, Yuki Wantoro, 20, di Mapolsek Pasar Kliwon, Selasa (21/9) pukul 19.30 WIB. Pengambilan sampel tersebut difungsikan sebagai pembanding guna memastikan identitas perampok Yuki Wantoro yang tewas ditembak korps burung hantu di Medan, Sumut.
Berdasarkan pantauan Espos di lapangan, pengambilan sampel berupa apusan air liur dan sampel darah sebanyak 2 cc tersebut dilakukan pada kedua orangtua korban tewas, yakni Sina Karyadi dan Ngatini.
Pengambilan sampel dipimpin secara langsung PaUrkes Polresta Solo, Dr Aji Kadarmo. Selama kegiatan itu berlangsung, kedua orangtua Yuki di dampingi The Islamic Study an Action Center (ISAC).
“Langkah ini merupakan upaya lanjut dari kepolisian guna memastikan korban tewas bernama Yuki. Untuk itu, kami mengambil sampel pembanding. Di mana, nantinya akan dibandingkan dengan sampel sidik jari milik Yuki,” tegas Dr Aji Kadarmo mewakili Kapolresta Solo, Kombes Pol Nana Sudjana saat ditemui wartawan di Mapolsek Pasar Kliwon, Selasa (21/9) petang.
Lebih lanjut dia mengatakan, sedianya hasil pengambilan sampel air liur dan darah dikirim ke Dokpol Mabes Polri.
Kendati selama pengambilan sampel, Ny Ngatini mengalami sakit osteoporosis, namun hal tersebut tidak menghalang-halangi kinerja polisi.
“Memang, ibu Yuki (Ngatini-red) mengalami sakit. Tapi, hal itu tidak mempengaruhi pengambilan sampel. Kemungkinan, pengiriman sampel ke Mabes Polri kalau tidak dilakukan sekarang ya besok. Perlu diketahui juga, sistem pengambilan sampel ini menggunakan sistem Disaster Victim Identification (DVI),” ulas dia.
pso