News
Selasa, 21 September 2010 - 08:57 WIB

BPS: Inflasi di bawah 5% sulit dicapai

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Rusman Heriawan mengungkapkan pencapaian inflasi di bawah 5% seperti pada 2009 sulit dicapai kembali.

Menurutnya, inflasi yang rendah pada tahun lalu terjadi karena perekonomian dunia sedang mengalami kontraksi akibat krisis 2008. Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai 4,5% kala itu, juga turut menjadi faktor pendukung.

Advertisement

“Peristiwa 2009, di mana inflasi 2,78 persen akan sulit kita capai. Pada 2009, inflasi 2,78 persen dilatarbelakangi krisis. Pertumbuhan cuma 4,5 persen, dunia kontraksi, harga komoditas rendah. Baru sekali imported inflation justru positif dan menurunkan inflasi,” ujarnya dalam rapat kerja asumsi makro dengan Komisi XI DPR RI, Senin (20/9) malam.

Ia melanjutkan berdasarkan catatannya, dalam 10 tahun terakhir kemungkinan pencapaian inflasi di bawah 5% cenderung kecil. “Tapi dari pengalaman 10 tahun ini, kalau menargetkan pertumbuhan di atas 6 persen, tidak pernah terjadi inflasi di bawah 5 persen,” tandasnya.

Dengan adanya data tersebut, Rusman menyatakan target pertumbuhan ekonomi sebesar 6,3% dan inflasi sebesar 5,3% pada 2011 adalah target yang optimistis. “Kalau 2011, pertumbuhan 6,3%, maka inflasi 5,3% sudah termasuk terlalu optimistis. Apalagi semua negara berusaha memperbaiki ekonomi, dan kecenderungan harga komoditas naik. Ini boleh jadi akan memengaruhi imported inflasi,” pungkasnya.

Advertisement

inilah/rif

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif