SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
Karanganyar (Espos)–Permintaan warga Karanganyar terhadap kartu kuning atau kartu tanda bukti pencari kerja, meningkat hingga 90 persen. Peningkatan permintaan itu terjadi seusai lebaran lalu.
Empat hari sebelum lebaran, tercatat hanya 135 orang yang mencari kartu kuning. Sedangkan empat hari setelah lebaran, sejak Selasa-Jumat (14-17/9), orang yang datang untuk mencari kartu kuning berjumlah 249 orang. “Mereka ada yang mencari kartu kuning baru, dan ada pula yang absen untuk memperpanjang masa berlaku kartu,” ujar salah satu petugas pendaftaran pencari kerja Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Karanganyar, Sri Surana, didampingi Kabid Penempatan Tenaga Kerja, Sutaryo saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Senin (20/9) siang.
Pada hari biasa, Dinsosnakertrans rata-rata melayani 20-30 permintaan. Sedangkan usai lebaran, mencapai 40-50 pemohon. Dari segi tingkat pendidikan, kebanyakan warga yang mengambil kartu kuning, yakni setingkat dengan SMA. “Memang mayoritas yang mengambil kartu AK-1 adalah warga yang tingkat pendidikannya rendah,” ujar Sri.
Mereka, antara lain tinggal di kecamatan bagian pinggir, seperti Jenawi, Kerjo dan Tawangmangu. Hal tersebut terjadi karena masyarakat daerah pinggiran, mayoritas tingkat pendidikannya setaraf SMA. Para pencari kerja itu, kebanyakan bakal mencari nafkah ke Jabodetabek. Sebab, hampir sebagian besar dari para pencari kerja itu memiliki sanak famili yang telah bekerja di sana. “Biasanya kan mereka saling memberi kabar kalau di Jakarta dan sekitarnya ada lowongan kerja,” ulas Sri.
Sedangkan untuk para pencari kartu kuning dari kalangan sarjana, sangat minim. Mereka, sambung Sri, baru mencari kartu ketika ada pengumuman pendaftaran calon pegawai negeri sipil (CPNS).
m87