Mantan Dirjen Keamanan Mayjen Jamil Al Sayyed mengatakan, Jaksa Penuntut Said Mirza dan beberapa figur tenar lainnya yang akrab dengan Hariri juga terlibat dalam kesaksian palsu di penyelidikannya.
Hariri senior tewas pada 14 Februari 2005 dalam pemboman mobil besar-besaran, bersama 20 orang lainnya. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menggelar sidang khusus untuk kasus ini, United Nation Special Tribunal for Lebanon (STL).
“Kematian Rafiq Hariri dieksploitasi dan digunakan untuk melawan kelompok pemberontak Libanon dan Suriah, Hizbullah,” ujarnya sebagaimana diberitakan Press TV dan dikutip inilah.com, Minggu (19/9).
PM Hariri juga dituding memberi informasi kepada Sekjen Hizbullah Seyyed Hassan Nasrallah pada Juli lalu, bahwa STL akan menuding sejumlah anggotanya. Namun Hizbullah menolak tudingan itu dan mengatakan, STL adalah proyek milik Israel.
Mayjen Al Sayyed termasuk salah satu dari empat pejabat militer Libanon yang ditahan atas tudingan pembunuhan Hariri senior. Ia dibebaskan tiga tahun dan delapan bulan setelah ditahan, tanpa ada penjelasan apapun.
inilah/rif