Jakarta–Sikap ribuan anggota Persatuan Jaksa Indonesia (PJI) yang menolak jaksa agung dari luar dan lebih memilih calon dari internal dinilai mirip perilaku partai politik (Parpol).
“Itu bukan jaksa, itu perilaku partai. Masa iya jaksa seperti itu,” kata pengamat hukum tata negara, Saldi Isra seperti dikutip dari detikcom, Sabtu (18/9).
Saldi mengatakan, sikap PJI tersebut dianggap mendikte Presiden. Padahal sebagai abdi negara, jaksa tidak bisa mencampuri kewenangan Presiden.
Guru Besar Ilmu Hukum Universitas Andalas ini juga menyatakan, sikap PJI menunjukkan institusi kejaksaan sudah darurat perubahan. Muncul dugaan kondisi di kejaksaan saat ini banyak yang memanfaatkan.
“Kita baca sebagai indikasi ketakutan kelompok tertentu yang ingin mempertahankan status quo. Presiden tidak boleh takut dan ragu memilih calon dari luar,” tandasnya.
dtc/try