News
Jumat, 17 September 2010 - 13:36 WIB

Jatah premium dan solar habis awal November

Redaksi Solopos.com  /  Triyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–PT Pertamina memerkirakan jatah premium dan solar bersubsidi sebanyak 32,628 juta kiloliter (KL) habis awal November. Pemerintah menyiapkan berbagai skenario untuk mengantisipasinya.

“Berdasarkan informasi Pertamina kalau kita tak melakukan sesuatu BBM bersubsidi dikhawatirkan habis awal November ini,” ujar Kepala Badan Pengatur Hilir Migas (BPH Migas), Tubagus Haryono, seusai acara halal bihalal di Kantor BPH Migas, Jalan Kapten Tendean, Jakarta, Jumat (17/9).

Advertisement

Tubagus mengatakan saat ini pemerintah berupaya menyiapkan berbagai cara guna menekan lonjakan konsumsi BBM bersubsidi di masyarakat. Pembatasan tidak hanya dilakukan dari sisi pasokan, melainkan pula dari sisi konsumsi.

Untuk membatasi penjualan premium dan solar bersubsidi di kawasan-kawasan elit di Indonesia, pemerintah menugaskan Pertamina mengurangi jumlah dispenser premium dan solar bersubsidi dan mengganti dengan dispenser BBM non subsidi.

“Itu diterapkan di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya. Mungkin awal-awalnya akan diterapkan di Jakarta,” jelasnya. menurt rencana kebijakan tersebut akan diberlakukan mulai akhir September.

Advertisement

Catatan BPH Migas antara Januari-Juli 2010 volume Premium terjual mencapai 13 juta KL atau 60,65% dari kuota APBN-P 2010 yang dipatok 21,434 juta KL. Sedang untuk solar telah terjual 7,38 juta KL atau 65,92% dari kuota 11,194 juta KL. Konsumsi kerosine (minyak tanah) mencapai 1,45 juta kiloliter atau sekitar 38,15% dari kuota 3,8 juta KL minyak tanah yang ditetapkan dalam APBN-P 2010.

dtc/try

Advertisement
Advertisement
Kata Kunci : BBM Bersubsidi
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif